Yogyakarta, RNC – Partai Mahasiswa Indonesia resmi dibentuk. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Muhammad Khalid mengaku sudah sempat mendengar wacana pembentukan Partai Mahasiswa Indonesia beberapa waktu lalu.
“Adanya partai baru ini adalah hal biasa. Terutama dalam satu struktur sistem demokrasi,” kata Khalid saat dihubungi wartawan, Jumat (22/4/2022) melansir detikcom.
Kendati demikian, ia menyayangkan adanya Partai Mahasiswa Indonesia. Ia tidak yakin partai ini bisa mewakili seluruh elemen mahasiswa Indonesia.
“Saya menyayangkan yang pertama ada upaya untuk mengooptasi identitas mahasiswa ini seakan-akan dapat diwakili oleh satu entitas tunggal saja. Padahal tentu representasi seperti ini dalam partai politik manapun terutama ketika mencoba mengeneralisasi identitas mahasiswa ini representasinya hanyalah semu dan imajiner,” katanya.
Ia berujar jika pandangan mahasiswa diwakilkan dalam satu wadah partai politik justru akan mempersempit pandangan politik para mahasiswa.
“Sangat menyempitkan pandangan yang sebenarnya beragam. Kalau kita bicara soal ideologi misalnya, kalau kita bicara soal ide-ide kebijakan juga mahasiswa dengan berbagai disiplin dan latar belakang politik yang beragam harusnya justru punya hasrat yang lebih luas,” katanya.
Khalid juga menyayangkan Partai Mahasiswa Indonesia juga muncul di tengah krisis kepercayaan publik atau mahasiswa terhadap partai politik yang ada. Terutama yang sekarang duduk di parlemen dan akan berkontestasi dalam kancah Pemilu 2024.
Berkaca dari aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini, menunjukkan bahwa aliansi rakyat sipil sudah tidak percaya lagi terhadap partai yang berkuasa di parlemen. Sehingga gerakan kolektivitas masyarakat di luar sistem yang dipilih untuk menyalurkan aspirasi ketimbang menitipkan ke parpol di parlemen.
“Nah ini kan menjadi suatu ketidaktepatan momentum lah katakanlah. Atau jadi satu ketidakbijakan juga langkah politik yang diambil,” ucapnya.
“Apa itu ketidakpercayaan atau mungkin krisis kepercayaan ini ya kita bisa merujuk pada beberapa misalnya perguliran kebijakan RUU yang ada di parlemen belakangan ini yang beberapa RUU penting belakangan ini dianggap tidak pro rakyat dianggap terburu-buru dan hanya memenuhi kepentingan segelintir pihak,” imbuhnya.
Alih-alih membuat Partai Mahasiswa Indonesia untuk membela rakyat, Khalid justru takut jika nantinya partai ini malah mengakomodir kepentingan oligarki. Termasuk memecah belah gerakan mahasiswa yang dibangun hari ini.
“Saya pikir kalau kita perlu skeptis dan waspada. Kita bisa menganggap ini adalah satu agenda yang seakan-akan memang disusun untuk menjinakkan taji yang selama ini disuarakan oleh mahasiswa maupun rakyat,” ucapnya.
“Saya kira kita tetap perlu mengawal untuk bagaimana partai ini bisa mengimplementasikan tugasnya secara optimal dan juga identitas ini juga tidak jadi identitas yang mengooptasi identitas lainnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengucapkan selamat datang kepada Partai Mahasiswa Indonesia dan Partai Buruh di kancah perpolitikan Tanah Air. Dasco menyebut Partai Mahasiswa Indonesia sudah sah di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
“Telah lahir partai baru, ada namanya Partai Buruh. Lalu kemudian ada juga Partai Mahasiswa Indonesia. Sudah sah di Departemen Hukum dan HAM,” kata Dasco saat melakukan audiensi dengan perwakilan massa demonstrasi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4).
Ketua Harian DPP Gerindra itu mengajak partai yang baru memperoleh SK Kemenkumham itu turut berkompetisi di kontestasi Pemilu Serentak 2024. Dasco berharap mereka dapat memperjuangkan hak rakyat bersama partai yang telah lebih dulu berkantor di Senayan.
“Nah, kita ucapkan selamat datang. Mari kemudian berkompetisi, cari kursi di DPR yang bersama-sama bisa memperjuangkan hak kalian dengan kami,” ujar dia.
“Partai Mahasiswa Indonesia, saya sudah cek memang benar sudah lolos Kumham (Kemenkumham), tinggal nanti verifikasi untuk pemilu. Dengan mahasiswa yang segini banyak, harusnya bisa bersama-sama merebut kursi di DPR memperjuangkan aspirasi mahasiswa,” tambah Dasco.
(*/dtc/rnc)