oleh

Pendidikan Penting, Tapi Harus Terarah dan Berkesinambungan

Kupang, RNC – Peningkatan mutu pendidikan di NTT yang diwacanakan Direktur GMT Institute Jakarta, Fransiscus Go, mendapat apresiasi dari Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto. Dihubungi RakyatNTT.com Kamis (14/9), melalui telepon selulernya, Bobby mengatakan, perbaikan mutu pendidikan yang digagas Frans Go patut didukung, demi kemajuan pendidikan di Nusa Tenggara Timur. Kendati demikian, kata pengusaha real estate itu, perbaikan di bidang pendidikan yang dimaksud Frans Go, harus tepat sasaran dan berkesinambungan.

“Bagus kalau Pak Frans Go punya kepedulian benahi pendidikan NTT. Supaya pendidikan NTT terarah dan berdaya saing. Tapi harus berkesinambungan, sehingga target yang diinginkan bisa dicapai,” kata Bobby Lianto dari balik telepon selulernya.

banner BI FAST

Sementara Daniel Tagu Dedo yang dihubungi terpisah menjelaskan, peningkatan mutu pendidikan yang diwacanakan Frans Go, memang sangat penting. “Saya teman baik beliau (Frans Go, red). Tapi, kemiskinan ekstrim yang dialami masyarakat NTT saat ini, jauh lebih penting penanganannya,” ujar mantan dirut Bank NTT itu.

Daniel yang kini menjabat direktur keuangan di salah satu perusahaan energi, di Jakarta menambahkan, kemiskinan di NTT tidak teratasi hingga saat ini, lantaran penanganannya belum maksimal. Bahkan “lemah” menurut Daniel. “Dari beberapa periode kepemimpinan, kemiskinan di NTT tidak teratasi, mengapa? Padahal, saat ini dana APBN untuk pengentasan kemiskinan sangat besar. Pertanyaannya, mengapa kemiskinan di daerah kita tetap saja pada urutan ketiga tertinggi di Indonesia?” tandasnya.

Dikatakannya, faktor intensitas dan keseriusan penanganan masih terbilang masih “lemah”. “Seharusnya, pengentasan kemiskinan itu ditangani seperti Team SAR, yang menyelamatkan korban Gempa Bumi. Seluruh korban dicari sampai ketemu dan diselamatkan,” ungkap Daniel Tagu Dedo.

Menanggapi hal itu, Frans Go mengatakan, mekanisme penyaluran bantuan sosial yang selama ini dilakukan pemerintah, harus diperbaiki. “Harus tepat sasaran. Selama ini bantuan langsung dari pemerintah hanya berhenti di seputar kerabat keluarga RT atau RW saja,” kritik Frans Go.

Baca Juga:  Pendidikan Leading Sector, Yang Lain Jangan Diabaikan

Terkait pembenahan di bidang pendidikan, Frans Go menandaskan, agar NTT bisa bersaing dengan daerah lainnya di Indonesia, maka sumber daya manusia NTT perlu dipersiapkan. “Ibarat kereta api, jika lokomotifnya handal dan cakap, maka gerbong – gerbong seperti kemiskinan, ketertinggalan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, stunting, pariwisata dan lainnya, bisa ditarik. Karena itu, pembangunan sumber daya manusia dipandang perlu untuk dibenahi dan ditingkatkan,” tandas Frans Go.

Frans Go lalu membeberkan data BPS Provinsi NTT yang sangat miris, jika bicara pendidikan dan kemiskinan. “Pendidikan kita berada di urutan ke 30 dari 34 provinsi. Sebaliknya, jika bicara kemiskinan, Provinsi NTT berada di urutan ketiga setelah Papua dan Papua Barat. Ini sungguh ironis, karena sudah berlangsung puluhan tahun,” ungkap pengusaha asal Timor yang sukses berkiprah di Jakarta itu. (robert kadang)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *