Kupang, RNC – Organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) diterpa polemik internal. Sampai saat ini Ketua Umum GMKI, Jefry Gultom hilang kontak dengan pengurus pusat lainnya yang sudah dikukuhkan pada Sabtu (28/1/2023) di GKI Kwitang, Jakarta.
Dikonfirmasi RakyatNTT.com, Senin (30/1/2023) malam, Sekretaris Umum GMKI, Artinus Hulu membenarkan adanya upaya memecah belah GMKI di tingkat pusat. Hal ini dibenarkan dengan munculnya surat undangan ke sejumlah cabang dan instansi pemerintah bahwa akan ada kegiatan serah terima jabatan (Sertijab) dan pengukuhan jabatan pengurus pusat GMKI pada Selasa (31/1/2023).
Artinus mengatakan, sertijab dan pengukuhan tersebut adalah tindakan di luar dari konstitusi dan AD/ART serta aturan organisasi GMKI. Pasalnya, agenda itu sudah dilaksanakan secara konstitusional pada Sabtu (28/1/2023).
Sebanyak 41 kader GMKI telah dikukuhkan. Sebelumnya sudah ada tim formatur yang di dalamnya beranggotakan dirinya bersama Ketua Jefry Gultom dan 3 Ketua Cabang GMKI yang bekerja untuk menyusun dan membentuk pengurus pusat berdasar rekomendasi pengurus dari GMKI cabang se-tanah air.
“Saya mengimbau seluruh kader dan juga para senior yang tersebar di Tanah Air untuk mendukung hasil yang konstitusional, yaitu hasil yang dikukuhkan pada 28 Januari, dan menolak sertijab yang dilakukan 31 Januari 2023,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sangat miris jika surat undangan sertijab tertanggal 31 Januari 2023 ditandangani oleh Ketua GMKI, Jefry Gultom. Baginya, hal itu adalah upaya oknum-oknum ilegal yang ingin mencederai organisasi yang sudah bergerak di Indonesia hampir 73 tahun ini.
“Oleh karena itu saya sebagai Sekretaris Umum mengatakan menolak dan mengutuk segala bentuk dukungan bahkan sikap siapapun yang mendukung terselenggaranya sertijab yang dilakukan sepihak oleh oknum-oknum pada 31 Januari 2023,” tegasnya.
Selain itu, Sekretaris Umum GMKI ini juga menuturkan bahwa adanya dinamika pada rapat tim formatur. Di mana salah satu anggota formatur yakni Ketua GMKI terpilih, Jefry Gultom memilih walk out sebelum rapat dimulai. Rapat formatur pada 31 Desember 2022 digelar hingga 1 Januari 2023 dinyatakan sudah selesai. Berdasarkan pada hasil voting yang sah yakni, 3 anggota memilih lanjut rapat dan 1 anggota memilih tidak. Sedangkan Ketua Jefry Gultom dikarenkan walk out, maka tidak memiliki hak untuk memutuskan rapat terselenggara hingga selesai.
“Kita belum sempat voting tetapi Ketum sudah WO, saat besoknya kita coba berkomunikasi untuk rapat 31 Desember dan tanggal 1 Januari, nah beliau tidak mengindahkan. Nah, jadi sertijab tanggal 28 itu bukan sertijab sepihak,” jelasnya.
Hingga saat ini, Ketua GMKI, Jefry Gultom sejak WO dan dikukuhkan pada Sabtu (28/1/2023) juga tak membuka ruang komunikasi walaupun Sekretaris Umum Artinus sudah berupaya menghubunginya. Lebih parahnya lagi, Jefry Gultom belum memberikan sikap atas polemik hadirnya surat undangan sertijab dan pengukuhan pengurus pusat yang dinilai ilegal yang bakal digelar pada Selasa (31/1/2023).
GMKI Cabang Kupang akan Berkoordinasi dengan PP GMKI
Ketua GMKI Cabang Kupang, Frid Tae enggan berbicara banyak soal polemik internal di kepengurusan pusat. Dirinya hanya mengatakan pengurus cabang di Kupang akan melakukan rapat dan berkoordinasi dengan Pengurus Pusat GMKI demisioner.
Ia juga mengatakan, ada 2 kader GMKI Cabang Kupang yakni, mantan Ketua GMKI Cabang Kupang, Eduard Nautu dan mantan Ketua Bidang Organisasi GMKI Cabang Kupang, Mikdon Hede Patu yang direkomendasi GMKI Cabang Kupang yang sudah lolos sebagai Pengurus Pusat.
Namun, hingga kini dirinya belum mengetahui perkembangan soal polemik yang memberikan dampak pada 2 kader tersebut.
“Saya belum bisa berkomentar soal itu. Kita dari GMKI khusus di Cabang Kupang kita malam ini baru akan berdiskusi dan berkoordinasi soal masalah ini,” ungkapnya.
Selain itu, terkait dengan informasi bahwa akan dilakukan pengukuhan Pengurus Pusat di luar hasil Tim Formatur pada Selasa (31/1/2023), Ketua GMKI Kupang ini belum bisa bersikap. Pasalnya, sampai saat ini tak ada undangan dari pengurus demisioner GMKI Pusat. “Memang informasi itu berkembang, tetapi belum ada informasi dari pengurus pusat demisioner, jadi soal itu pun saya belum bisa pastikan,” ucapnya. (rnc04)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com
Komentar