Yeni Veronika: Puskesmas Butuh Fasilitas untuk Edukasi Terkait Masalah Stunting

Manggaraidibaca 423 kali

Ruteng, RNC – Upaya menekan jumlah stunting di Kabupaten Manggarai harus dilakukan dengan fokus, terukur dan tuntas. Ibu hamil dan balita stunting perlu mendapatkan asupan gizi yang baik. Sementara pihak Puskesmas harus dibekali dengan berbagai sarana atau media yang mumpuni untuk menyampaikan penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yeni Veronika, SH, usai memberikan bantuan fasilitas kesehatan di Puskesmas Pagal, Jumat (6/8/21) siang.

“Masyarakat harus mendapatkan sarana edukasi yang baik, agar mereka dapat memahami informasi dan pengetahuan tentang kesehatan,” ungkap Yeni.

Menurut Yeni, masalah yang paling urgen dan perlu perhatian serius pemerintah saat ini adalah Covid-19. Selain itu, stunting merupakan masalah yang harus ditangani secara fokus, terukur dan tuntas, sebab Manggarai merupakan satu dari lima kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Provinsi NTT.

“Sosialisasi secara lansung dilakukan oleh tenaga medis. Namun kita dukung dengan memberikan bantuan televisi. Dengan maksud, ini nantinya bisa digunakan sebagai media sosialisasi ke publik terkait pencegahan dan penanganan terhadap persoalan stunting ataupun Covid-19,” ungkap Yeni.

Untuk diketahui, bantuan kali ini diberikan Yeni Veronika, kepada dua Puskesmas yang berbeda yakni untuk Puskesmas Pagal, Kecamatan Cibal. Adapun bantuan yang diberikan berupa 1 buah TV 40 inci, lengkap dengan receiver dan parabola. 1 buah Speaker. Timbangan digital 3 buah. Piring, gelas dan sendok masing-masing 1 lusin, serta satu buah spon.

Sementara untuk Puskemas Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat, 1 buah TV 40 inci lengkap dengan receiver dan parabola. 1 buah Speaker dan 3 buah timbangan digital. Bantuan yang diberikan, berdasarkan usulan dari pihak Puskesmas pada saat Yeni Veronika melakukan reses, pada akhir Juli lalu.

Puskesmas Kekurangan Alat Kesehatan 

Usai menerima bantuan, Kepala Puskesmas Pagal, Maria Ermelinda Pakar, Amd.kep mengatakan, hingga saat ini instansi yang dipimpinya masih mengalami kekurangan alat kesehatan, seperti tensimeter digital, alat timbang digital dan sebagainya. Selain itu, sarana yang berhubungan dengan pelayanan Covid-19, seperti masker dan APD petugas masih terbatas.

Sementara bantuan yang diberikan oleh Yeni Veronika, menurut Kapus Ermelinda, setidaknya memenuhi beberapa kekurangan yang dialami selama ini. Ia mengaku, akan memanfaatkan bantuan tersebut untuk kepentingan pelayanan di Puskesmas bahkan di Postu dan Poskesdes di wilayah Cibal.

“Kami sangat membutuhkan semua ini. Secara pribadi dan juga mewakili teman-teman yang ada di puskesmas, internal maupun di unit Pustu maupun Poskesdes mengucapkan terima kasih atas semua yang diberikan oleh Mama Yeni,”  ungkap Ermelinda.

Ermelinda pun berharap, Yeni Veronika terus menyalurkan aspirasi dari masyarakat terhadap pemerintah, termasuk Puskesmas Pagal. Sebab beberapa hal yang telah diajukan kepada pemerintah belum direalisasikan. Namun melalui reses dari Yeni Veronika diharapkan berbagai usulan tersebut segera ditanggapi oleh pemerintah.

“Semoga mama akan tetap menjadi ibu kami. Untuk bisa mendengarkan dan menyalurkan apa yang kami harapkan. Kami berdoa semoga mama Yeni semakin kuat, semakin sukses di hari-hari yang akan datang dan diberi kesehatan, diberi umur yang panjang. Pokoknya doa yang terbaik untuk mama,” tutupnya.

Senada dengan itu, Kapus Wae Codi, Mikael Eduar Kluman menjelaskan, saat ini instansi yang dipimpinya memiliki banyak kekurangan Alkes. Bahkan paling urgen adalah microtoise atau alat pengukur stunting. Microtoise yang ada di Puskesmas Wae Codi sudah rusak dan sudah tak bisa digunakan.

Kapus Eduar pun berterima kasih kepada Yeni Veronika atas bantuan yang diberikan. Bantuan berupa timbangan digital nantinya akan disalurkan kepada Pustu dan Polindes di wilayah Cibal Barat. Sementara televisi bisa digunakan untuk sarana hiburan bagi petugas dan masyarakat yang mungkin sedang datang untuk menjaga pasien.

“Dan yang paling penting televisi ini akan menjadi sarana promosi kesehatan dari kami terhadap masyarakat. Selama ini, televisi sama sekali belum pernah ada. Kami akan memanfaatkan ini sebaik mungkin,” kata Kapus Eduar.

“Harapannya terhadap Ibu Yeni, semoga selalu sehat dan tetap menjadi DPR sehingga kedepannya bisa ketemu lagi,” tutupnya. (rnc23)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *