Jakarta, RNC – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia. Potensi gelombang tinggi ini akan berlangsung 18-19 Agustus 2021.
Dilansir dari medcom.id, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Nias-Kepulauan Mentawai, perairan selatan Banten-Jawa Tengah, Laut Arafuru, Laut Banda, dan perairan Yos Sudarso-Merauke,” kata Deputi bidang Klimatologi BMKG Herizal dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian tengah, perairan utara Sabang, dan perairan barat Aceh. Kondisi ini juga diprediksi akan terjadi di perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu dan Selat Sumba, perairan utara Kupang-Pulau Rote, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar.
Perairan selatan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Laut Natuna, perairan selatan Kalimantan Tengah, Laut Jawa bagian tengah dan timur, dan perairan utara Madura-Kepulauan Kangean. Gelombang hingga 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan dan tengah, perairan Kotabaru, Laut Flores, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, dan perairan Manui-Kendari.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50- 4 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan. Lalu, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu, perairan selatan Kupang-Pulau Rote, Samudra Hindia selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur (NTT).
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan dan kapal tongkang.
“Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ucap Herizal. (*/mdc/rnc)