Jakarta, RNC – BMKG memastikan bahwa Gempa Bumi tektonik M5.1 di Timor Tengah Utara, NTT dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Minggu (14/6/2020) pukul 10.35.22 WIB wilayah Laut Sawu Nusa Tenggara Timur diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=4,9.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,27 LS dan 124,12 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km arah Barat Laut Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT pada kedalaman 84 km,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, Jakarta, Minggu (14/6/2020).
Rahmat menuturkan, jenis dan mekanisme gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Australia terhadap Lempeng Eurasia.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Rahmat.
Adapun, dampak gempa bumi, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kalabahi II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
BACA JUGA: Kabar Gembira, Lion Air Kembali Layani NTT 15 Juni, Ini Syarat untuk Penumpang
“Terasa getaran seakan akan truk berlalu* ), Lewoleba, Kab. Alor, Kab. Timor Tengah Selatan II MMI ( *Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang* ), Kefamenanu I-II MMI ( *Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang*),” tutur Rahmat.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuh Rahmat.
Menurut Rahmat, gempa bumi susulan, hingga hari ini hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Kepada masyarakat, Rahmat mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tutup Rahmat.
(okezone/rnc)