Wali Kota Bawa Lurah dan Camat Belajar Tanam Air di TDM

Jerikowaydibaca 1,410 kali

Kupang, RNC – Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore memboyong seluruh pimpinan perangkat daerah, Camat dan Lurah se-Kota Kupang melihat dari dekat lubang tanam air yang dikerjakan LSM CIS Timor dan Yayasan CARE International di Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM), Kecamatan Oebobo, Rabu (12/2/2022).

Lurah TDM, Imanuel Eliaser Ully, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wali Kota Kupang bersama Camat dan Lurah se-Kota Kupang yang hadir melihat langsung karya nyata LSM CIS Timor dan Yayasan CARE International dalam rangka mendukung Gerakan Kupang Hijau (GKH) yang dicanangkan Wali Kota Kupang. “Terkait sumur resapan ini karena ada kerja sama yang baik dari LSM CIS Timor dan Yayasan CARE Indonesia sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan agar tidak mudah terjadi bencana. TDM sebagai salah satu daerah yang rawan bencana di musim hujan sangat antusias dengan gerakan ini. Hal ini untuk mengurangi genangan air dan menambah penyediaan air bawah tanah di Kota Kupang,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur LSM CIS Timor, Buce Ga mengapresiasi program Wali Kota Kupang yang telah memberi kontribusi nyata melalui Gerakan Kupang Hijau (GKH). Menurutnya selama bertahun-tahun gerakan ini menjadi program yang didorong oleh LSM untuk dikerjakan di tengah masyarakat, namun saat ini Kota Kupang menjadikannya sebagai program prioritas. “Sebagai LSM, kami memberi apresiasi karena saat ini kita mempunyai Wali Kota yang menjadikan ini sebagai sebuah gerakan. Ada tanam pohon, tanam air dan mengurangi penggunaan sampah plastik,” kata Buce.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kupang yang telah bersedia menjadi contoh dan menggunakan pendekatan-pendekatan LSM dalam menyukseskan Gerakan Kupang Hijau. “Harus ada satu langkah yang dimulai. Spirit Ayo Berubah merupakan motivasi bagi masyarakat dan spirit ini sering kami gunakan selama bertahun-tahun ada di tengah masyarakat. Kota Kupang merupakan salah satu daerah di NTT yang secara langsung mengadopsi pendekatan yang dilakukan LSM. LSM tidak mungkin menggantikan peran pemerintah, tanggung jawab terhadap masyarakat sepenuhnya milik pemerintah, kami bersyukur karena pemerintah kota memiliki praktek baik,” ungkapnya.

Akademisi UKAW Kupang, yang juga ahli modeling tanam air, Ir. Zet Malelak, M.Sc memberi catatan kepada Pemerintah Kota Kupang di antaranya tentang ketahanan air dan udara. Gerakan tanam air dan tanam pohon yang sangat bermanfaat dilakukan oleh Pemerintah Kota Kupang. Ia berharap Pemerintah Kota Kupang membuat regulasi terkait gerakan tanam air dan tanam pohon. “Apakah ada regulasi yang mampu menggiring semua air masuk ke dalam tanah, lalu adakah sejengkal tanah untuk ditanami pohon. Regulasi itu yang saya minta kepada wali kota dan SKPD, saya berterima kasih kepada wali kota yang telah memutuskan hal yang luar biasa. Regulasi ini perlu dibangun. Kota Kupang merupakan model di seluruh NTT,” urainya.

Sementara itu, Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sengaja mengajak lurah dan camat ke lokasi tanam air untuk melihat model lubang resapan yang dikerjakan LSM CIS Timor dan Yayasan CARE Internasional di Kelurahan TDM. “Karena gerakan tanam air ada dalam naungan GKH, oleh sebab itu program tersebut akan membantu masyarakat melalui LSM. Lurah dan Camat diajari, melihat langsung, supaya LSM dan pimpinan wilayah beri contoh kepada masyarakat. Mereka mengerti maksud dari gerakan tanam air melalui pembuatan lubang resapan,” ujarnya.

Sosok yang akrab disapa Jeriko ini mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Care International dan CIS Timor yang turut terlibat dalam kegiatan seperti ini. “Tidak semua LSM mempunyai keterpanggilan untuk memberi diri dalam kegiatan yang mempunyai nilai positif. Mereka mendukung program utama yang dilakukan pemreintah kota kupang. Gerakan tanam air bukan untuk satu periode masa jabatan namun untuk anak cucu dikemudian hari, sementara LSM hanya berpikir masyarakat bisa hidup 10 atau 20 tahun atau 100 tahun dengan menanam pohon, air dan memperhatikan lingkungan disekitarnya, ini adalah program utama yang akan diperhatikan pemkot kupang,” jelas Jeriko.

Mantan anggota DPR RI ini menekankan pada pemahaman masyarakat Kota Kupang soal gerakan tanam air. Dijelaskan, selama ini banyak yang tak mengerti alasan air dibuang percuma ke laut. Untuk itu, pemerintah harus bertanggungjawab untuk hal ini demi masa depan anak cucu. Ia meminta Lurah untuk menjalankan program tersebut dengan pembiayaan melalui dana kelurahan. (pkp/sny/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *