Kupang, RNC – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Nusa Cendana Kupang menggelar Talk Show Civitas Akademika Undana Peduli Pemerlu Pelayanan Kesehatan Sosial (PPKS) dan Kesehatan Mental yang digelar di Aula Rektorat Undana Lantai III, Sabtu (9/11).
Rektor Undana, Dr. dr. Max Sanam berharap ratusan mahasiswa yang menghadiri kegiatan itu bisa menjadi duta PPKS dan Kesehatan Mental dalam lingkungan kampus maupun masyarakat.
Talk show yang digelar tersebut dihadiri 2 narasumber yakni Psikolog Zerlinda C.A. Sanam dan Ketua Satgas PPKS, Dr. Simplexius Asa. Hadir juga para pengurus Dharma Wanita Persatuan Undana dan ratusan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor Max Sanam menyampaikan apresiasi terhadap aksi yang digagas DWP Undana tersebut. Menurutnya, ini bisa memberikan pengetahuan serta bentuk sosialasi agar semua civitas akademika Undana bisa menyadari akan pentingnya kepedulian terhadap PPKS dan kesehatan mental di lingkungan kampus maupun masyarakat.
Ia mengimbau seluruh seluruh pimpinan fakultas dan prodi, juga dosen-dosen agar di dalam perkuliahan tidak hanya mengejar prestasi standar nasional secara akademik, seperti hanya menekan mahasiswa mendapat IPK tertinggi, atau lulus di semester 7 atau 8, namun harus memberikan kepastian bahwa mahasiswa yang berkuliah maupun nanti lulus dari Undana harus benar-benar alumni yang sehat mental, kejiwaan dan bahagia.
“Lulus dengan sakit, ya lulus dengan stres, depresi tidak ada gunanya, karena menimba ilmu untuk menjadi orang pintar atau menjadi orang cerdas tapi kemudian tidak sehat dan tidak bahagia itu sangat berbahaya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dirinya tidak menginginkan bekal ilmu yang didapat mahasiswa hingga menjadi alumni dilandasi dengan pengalaman kekerasan, intimidasi, bullying, dan mengucilkan orang lain. Hal ini bisa berpotensi merusak moral dan menjadi kebiasaan saat seorang alumni sudah berkarir di lingkungan masyarakat.
“Praktek-praktek kekerasan itu akan diduplikasi dan diwariskan, maka saya sudah bilang berhenti sudah itu ospek-aspek yang substansi warnanya itu adalah kekerasan, rambut yang gundul, dulu gundul tapi sudah senior gondrong panjang lalu kribo lagi lebih kribo, ini contoh apa? Oleh karena itu hal-hal begini kita hilangkan,” jelasnya.
Ia pun meminta kepada seluruh civitas akademika Undana yang hadir dan mengikuti talk show tersebut, sekiranya bisa menjadi duta PPKS dan Kesehatan mental di lingkungan kampus, sehingga benar-benar praktek-praktek yang berkaitan dengan kekerasan, intimidasi, pengucilan dan bullying bisa dihilangkan, karena berdampak pada gangguan mental yang bisa membuat seseorang menjadi tidak sehat dalam kepribadian.
“Nilai baik harus kita tebar terkait dengan bagaimana kita mencegah dan melakukan penanganan bahkan menentang kekerasan seksual di kampus dan juga membantu teman-teman kita saudara-saudara kita agar mereka bisa terhindar ataupun pulih dari gangguan mental yang dialami mereka,” pungkasnya. (rnc04)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com