Kupang, RNC – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendorong pemerintah dan aparat penegak hukum tetap komitmen mempertegas pentingnya perang melawan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di tingkat internasional, nasional dan regional.
Dalam memperingati Hari Anti Korupsi dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada Senin, 9 dan Selasa,10 Desember 2024, para mahasiswa menggelar aksi damai dan orasi publik di Bundaran El Tari Kupang, Selasa (10/12/2024).
“Aksi ini kami lakukan dengan tujuan memberikan informasi kepada publik tentang bagaimana dampak buruk dari korupsi dan mangkraknya penanganan kasus kemanusiaan yang terjadi di pusat dan daerah. Di NTT sendiri ada beberapa dugaan kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia yang masih antri di meja kejaksaan dan kepolisian,” jelas Ketua DPC GMNI Cabang Kupang, Cristin B. Banase.
Menurutnya, korupsi dan hambatan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan kemanusiaan yang terjadi di NTT dari masa ke masa menjadi preseden buruk dalam sistem penegakan hukum. Oleh karena itu, sebagai organisasi yang berasaskan marhaenisme, harus menjadi garda terdepan dalam membangun gerakan sosial untuk melawan sistem oligarki yang terus memiskinkan dan menindas kaum marhaen di NTT.
Ia menyampaikan momentum hari antikorupsi dan HAM ini tentu tidak hanya diperingati sebagai agenda tahunan semata, namun harus dijadikan sebagai wadah mengkritisi dan merefleksikan peran pemerintah dan aparat negara dalam memerangi korupsi dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai persoalan yang sedang marak, khususnya di Kota Kupang dan umumnya NTT, yakni kejahatan pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan.
“Kondisi ini menggugah nurani kami yang tergabung dalam GMNI Kupang dan secara organisasi tentu sangat peduli dengan korban kekerasan seksual yang kian hari makin meningkat dan tentu atas dasar rasa kemanusiaan yang kita junjung tinggi, kami mengutuk segala bentuk tindakan yang tidak menghargai harkat dan martabat manusia,” ungkapnya.
GMNI Kupang secara tegas tetap mendukung penuh apparat penegak hukum di NTT agar kasus-kasus terkait korupsi dan pelanggaran HAM bisa ditangani secara serius, sehingga para pelaku dihukum dengan hukuman yang seberat-beratnya. (*/rnc)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com