Kupang, RNC – Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan pidato perdana sebagai Gubernur NTT dalam paripurna DPRD NTT, Senin (3/3/202).
Dalam pidatonya, Melki Laka Lena menyebutkan, NTT menghadapi tantangan besar, dengan kemiskinan 19,02%, kemiskinan ekstrem 2,82% (BPS 2024), dan stunting 37,9% (SKI 2023). Berikutnya, Tingkat Pengangguran Terbuka 3,02% dan angka putus sekolah yang tinggi turut memicu Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
Namun di sisi lain, kata Melki, NTT memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan pariwisata.
“Tugas kita adalah mengoptimalkan potensi ini, guna menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tentu, tugas besar ini tidak bisa kami jalankan sendiri,” sebut Melki Laka Lena.
“Keberhasilan pembangunan NTT bergantung pada kerja sama erat antara eksekutif, legislatif, dan seluruh elemen masyarakat,” sambung Ketua DPD I Golkar NTT itu.
Menurut Melki, visi dan misi yang mereka usung bukan sekadar janji politik, tetapi menjadi tonggak awal, panduan utama, dan arah kebijakan (North Star) bagi pemerintahan kami.
“Visi kami adalah mewujudkan “NTT yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan,” sebutnya.
Melki Laka Lena menambahkan, NTT yang maju, sehat, cerdas, dan sejahtera adalah NTT yang mampu mengelola dan mengoptimalkan sumber daya secara efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. NTT yang memberikan akses layanan dasar yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. NTT yang membangun sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan inovatif, serta membuka lebih banyak peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan, sehingga setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang, berinovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Keberlanjutan, lanjut Melki, bukan hanya soal mempertahankan kebijakan, tetapi tentang membangun ekosistem yang mampu berkembang secara mandiri dan memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang. Keberlanjutan berarti memastikan bahwa setiap kemajuan yang kita capai, baik di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, maupun kesejahteraan sosial, tidak sekadar bertahan, tetapi juga semakin memperkuat masyarakat agar tidak terus-menerus bergantung pada intervensi pemerintah.
“Karena itu, pembangunan berkelanjutan bukan sekadar memastikan program pemerintah tetap berjalan, tetapi menciptakan inisiatif yang tumbuh, berkembang, dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” terang Melki dalam paripurna yang dipimpin Ketua DPRD NTT, Emelia Julia Nomleni.
Untuk mencapai visi tersebut, Melki-Johni menerjemahkannya ke dalam misi serta program kerja yang konkret dan terukur. Dengan komitmen, kerja keras, dan semangat kolaborasi, kita akan membawa NTT menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera.
Adapun misi Melki-Johni untuk mewujudkan visi NTT Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera, dan Berkelanjutan ini mencakup:
1. Memastikan infrastruktur berkelanjutan demi mewujudkan ekonomi berbasis potensi daerah yang berdaya saing.
2. Memperluas pelayanan kesehatan dan jaminan sosial yang lebih inklusif, terjangkau, dan mudah diakses.
3. Menghadirkan pendidikan berkualitas yang merata, partisipatif, dan tepat sasaran.
4. Mewujudkan kesejahteraan sosial, kesetaraan akses, serta kualitas hidup yang berkeadilan dan madani bagi seluruh lapisan masyarakat.
5. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya alam dan manusia yang bijak serta pemenuhan HAM untuk melanjutkan masa depan yang inklusif.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, kata Melki Laka Lena, program-program kerja telah mereka susun semaksimal mungkin dan kami wujudkan dalam bentuk 7 pilar utama untuk kita kerjakan bersama-sama selama 5 tahun ke depan.
Pilar-pilar tersebut antara lain adalah pilar ekonomi berkelanjutan, pilar kesehatan, pilar pendidikan, pilar pemberdayaan komunitas, pilar pemerataan infrastruktur berkelanjutan, pilar reformasi birokrasi dan hak asasi manusia, serta pilar kolaborasi. (rnc)