Waspada! Sudah Ada 46 Kasus Omicron di RI, Diduga Menyebar sejak November

Headline, Humanioradibaca 245 kali

Jakarta, RNC – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa kasus varian Omicron terus mengalami penambahan yang kini menjadi 46 kasus. Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, menduga bahwa penyebaran Omicron di Tanah Air sudah terjadi sejak November.

“Ini bukan hal yang aneh selain juga memberi pesan bahwa sebelum-sebelumnya ketika apakah awal November sampai pertengahan November sampai Omicron sudah diketemukan dan dilaporkan secara resmi ya itu kan sudah menyebar sebetulnya Omicron ini kemana-mana,” kata Dicky kepada wartawan, Minggu (26/12/2021) seperti dilansir dari detikcom.

Dugaan Dicky bukan tanpa alasan. Menurutnya, ketika Omicron ditemukan pertama kali bukan berarti virus varian tersebut lahir saat itu juga.

“(Omicron) dia lahir bisa 3-4 minggu jauh sebelumnya. Dan sekarang ada WNA-WNI yang datang terus membawa Omicron kan itu bisa terjadi juga di awal November ketika masa karantina kita masih di bawah 5 hari, ketika juga kan PCR kita yang belum dilengkapi dengan Bio Marker,” ucapnya.

“Ya resiko itu sangat besar kemungkinan ada, sudah masuk itu besar. Apalagi kita negara yang besar, pintu masuknya juga besar,” tambahnya.

Tapi, Dicky juga mengapresiasi pemerintah yang kini sudah memperbaiki sistem karantina bagi para pelaku perjalanan internasional. Menurutnya, yang kini harus dipikirkan adalah bagaimana mencari tahu kasus-kasus yang sudah terlanjur ada dan belum terungkap.

“Karena dengan mencari sejak awal November lah itu yang akan membantu menjelaskan kondisi kita, setidaknya yang PCR positif cari tahu variannya apa dan ada nggak yang bergejala cari kontak itu, nah ini semua yang harus idealnya dilakukan,” ujarnya.

Dia mendorong agar vaksinasi COVID-19 terus digencarkan. Hal itu perlu dilakukan agar yang terkena Omicron tidak berakibat fatal.

Seperti diketahui, Kemenkes mencatat sudah 46 kasus varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia. 40 di antaranya sudah divaksin dua kali.

“Ada yang belum vaksin 3 orang dan ada yang baru dapat vaksin 1 kali 3 orang. Tapi sebagian besar sudah divaksin (dua kali)” ujar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, Minggu (26/12).

Siti menuturkan sebagian besar pasien Omicron di RI ini merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri. Kasus meningkat seiring kepulangan PMI ke Tanah Air.

“Kalau meningkat karena makin banyak yang melaporkan adanya omicron ini artinya penyebaran omicron ini juga luas,” paparnya.

Sebelumnya, temuan kasus omicron di RI ini berasal dari hasil pemeriksaan WGS oleh Badan Litbangkes yang keluar pada tanggal 25 Desember 2021. Sebanyak 26 Kasus merupakan imported case, di antaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan 1 orang WNA Asal Nigeria. Sementara satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.

(*/dtc/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *