Frans Go Prihatin, BP2MI Pulangkan 107 Jenazah PMI Asal NTT

Kota Kupangdibaca 144 kali

Kupang, RNC – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) baru saja mengeluarkan informasi yang menyesakkan dada. Bagaimana tidak. Tahun 2023 ini, BP2MI mengirim pulang 107 jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT). “Sebagai pemerhati ketenagakerjaan, saya sangat prihatin atas informasi ini. Mereka mestinya jadi ‘pahlawan devisa’ bagi daerah kita tercinta, NTT,” ujar Frans Go kepada RakyatNTT.com melalui telepon selulernya, Selasa (19/9/2023).

Direktur GMT Institute Jakarta itu menandaskan, pemerintah NTT harus mencari solusi agar PMI asal NTT berangkat mencari kerja ke luar negeri, melalui agen resmi atau secara prosedural. Sehingga, jika terjadi sesuatu atas diri para pekerja NTT, bisa diurus dan mendapat layanan fasilitas dari negara tempatnya bekerja. “Saya sedih mengetahui data BP2MI yang menyebutkan, sebagian besar PMI asal NTT yang meninggal itu, bekerja melalui jalur tidak resmi atau ilegal. Harus ada pencerahan buat mereka yang akan bekerja ke luar negeri, supaya berangkat melalui jalur resmi. Pemerintah NTT harus mendukung gerakan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO, supaya para pekerja NTT terlindungi,” tandas Frans Go.

Dilansir dari Kompas.com, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengungkapkan, ada ratusan jenazah pekerja migran yang dipulangkan ke kampung halaman mereka, di NTT. “Dalam catatan kami, tahun 2023 ini, ada 107 jenazah Pekerja Migran Indonesia yang dipulangkan ke NTT,” kata Benny di Bandara El Tari Kupang, Senin (18/9/2023). Mayoritas pekerja migran asal NTT yang meninggal itu, bekerja di Malaysia.

Ironisnya, kata Benny, sebagian besar pekerja migran yang meninggal itu, bekerja melalui jalur tidak resmi alias ilegal. “Pemerintah harus bertanggung jawab menyiapkan lapangan pekerjaan, supaya bisa diakses para pekerja,” kata Benny didampingi Siwa, kepala BP3MI NTT, saat mengantar jenazah Yati Fatima Tusi (31), warga Timor Tengah Selatan. (robert kadang)

Baca Juga:  Solusi Hadapi Kekeringan dan Krisis Pangan NTT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *