Kupang, RNC – Kebijakan Gubernur NTT terkait pengaktifan kembali ASN pada Senin (18/5/2020) besok akhirnya dikaji ulang. Pemprov juga membatalkan apel ASN yang biasa dilakukan tiap Senin pagi.
Hal ini disampaikan langsung Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu, Minggu (17/5/2020) malam.
Ia menjelaskan, setelah mendengar banyak masukan, maka sistem kerja yang dimulai pada Senin besok menggunakan sistem shift. “Para kepala daerah dan pimpinan OPD bisa menggunakan sistem shift, berapa yang masuk, berapa dari rumah seperti biasa, untuk menghindari kerumunan,” jelas Marius.
Walau begitu, pada waktu-waktu tertentu pimpinan OPD bisa menelepon staf ketika dibutuhkan. Dengan demikian, tidak akan terjadi kerumunan di kantor-kantor.
Selain itu, apel ASN juga ditiadakan. Tak hanya di Pemprov NTT tapi juga di kabupaten/kota. “Jadi sangat fleksibel, sehingga pekerjaan pelayanan pembangunan tetap berlangsung dalam rangka menjaga NTT. Tidak terkonsentrasi di covid-19, tapi aspek sosial ekonomi tetap berjalan,” jelas Marius.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur NTT Viktor Laiskodat melalui surat edaran mengumumkan bahwa ASN khususnya lingkup Pemprov NTT akan kembali berkantor pada Senin (18/5/2020) besok. Sontak kebijakan ini diprotes sejumlah kalangan, mulai dari aktivis mahasiswa, akademisi hingga anggota DPRD. Kebijakan ini dianggap akan membuat penyebaran Covid-19 di NTT semakin tak terkendali. (rnc)
DIduga kuat, Surat Edaran Gub NTT sebelumnya dibuat belum membaca atau merujuk pada SE Menpa RB. Ketika NTT zona hijau, ASN kerja dan melakukan pelayanan dr rumah. Saat Covid19 telah mengepung NTT, malah ASN masuk kerja normal …. Mestinya dicabut SK/SE Gub NTT itu biar tidak terkesan asosial dan nonkontekstual