Boawae, RNC – Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja menyerahkan bantuan kuda bibit secara simbolis kepada Kelompok Meze Mawe di Kelurahan Negesapadhi Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Kamis (25/3/2021). Total bantuan kuda bbit yang diterima kelompok ini sebanyak 11 ekor.
Hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Peternakan, Klementina Dawo bersama jajarannya, Camat Boawae, ketua dan anggota Kelompok Meze Mawe serta para undangan lainnya.
Wabup Nagekeo dalam sambutannya mengatakan, kuda itu sendiri tidak hanya bernilai ekonomis. Kuda juga memiliki nilai budaya dalam kehidupan orang Nagekeo. Faktanya, populasi kuda di Nagekeo semakin sedikit. Oleh karena itu, pemerintah hadir untuk memberi bantuan kepada kelompok Meze Mawe.
“Konsekuensinya, kuda ini harus bisa dikembangbiakan apalagi di Boawae cocok untuk peternakan kuda. Ini juga sebagai tanda terima kasih kepada pemerintah,” ujarnya.
Wabup mengatakan, pada Maret 2022, ia akan datang lagi untuk melihat berapa banyak kuda yang bertambah. Sebab semua bantuan pemerintah yang jumlahnya miliaran rupiah harus bermanfaat untuk masyarakat.
“Data saya menunjukan bahwa banyak bantuan yang tidak punya nilai produktif,” sebut Marianus.
Ia berharap, anggota kelompok Meze Mawe bertanggungjawab dan memanfaatkan bantuan pemerintah ini dengan baik sehingga bisa berdampak pada peningkatan ekonomi. “Jangan pernah berpikir bahwa nanti pemerintah kasih lagi. Hari ini di kelompok Meze Mawe, besok di kelompok lain sehingga tidak timbul cemburu oleh kelompok lain. Masih banyak kelompok yang berharap bisa dapatkan bantuan. Jadi bapak mama harus bersyukur hari ini bisa dapat dan saudara kita yang lain menunggu antrian,” katanya.
Wabup juga mengingatkan anggota kelompok agar menyediakan sendiri pakan (rumput) untuk kuda dan jangan mengharapkan rumput milik orang. Sebab kuda yang diberi pemerintah sudah menjadi milik anggota kelompok.
“Pemerintah sudah memberi bantuan dengan hati yang tulus, maka anggota kelompok harus juga tulus untuk memelihara kuda. Kalau tidak tulus, nanti kalian berurusan dengan yang di atas (Tuhan),” ujar Marianus.
Sementara Kadis Peternakan Nagekeo, Klementina Dawo mengatakan, bantuan bibit ternak kuda merupakan bentuk kecintaan pemerintah kepada masyarakat, serta wujud keprihatinan mengingat populasi ternak kuda di Nagekeo semakin berkurang.
Menurutnya, pada tahun anggaran 2021, Dinas Peternakan melaksanakan beberapa program dan kegiatan. Salah satunya adalah program pengembangan sarana peternakan. “Tahun ini pemerintah alokasikan 11 ekor kuda bibit dan hanya untuk kelompok Meze Mawe,” sebut Klementina.
Penentuan kelompok penerima, kata Klementina, sudah melewati berbagai proses. Mulai dari penganggaran sampai penetapan bahwa kelompok tersebut dianggap layak.
“Jangan karena ini hibah jadi seenaknya. Ternak yang dibantu ini tidak boleh dijual, tapi dikembangkanbiakan,” tegasnya.
Selanjutnya, Pejabat Pembuat Komitme (PPK), drh. Fransiskus X.G.P. Bhetana menjelaskan, kuda bantuan tersebut sudah melalui seleksi. Artinya sudah masuk spek bibit kuda yang bagus. Tinggi punggung terendahnya 1.08 m dan tertingginya 1,19 m.
“Tidak usah ragu karena kuda yang ada ini adalah kuda sehat dan tinggal dipelihara dengan baik. Ketua kelompok dapat mengatur pembagiannnya pakai sistem lot, sehingga tidak terjadi perselisihan,” tandasnya.
drh. Frans juga menjelaskan kepada ketua dan anggota kelompok Meze Mawe mengenai pemberian pakan antara lain. Antara lain, tidak boleh memberi daun lirik atau gamal untuk kuda. Sebab kalau kebanyakan, perut kuda bisa kembung dan bahkan bisa mati. Kemudian, jangan ikat ternak dekat kebun orang, tetapi harus diikat di kebun sendiri. Sebab kuda bisa mati jika makan rumput yang sudah disemprot dengan obat pembasmi rumput. (rnc15)