Mbay, RNC – Sebanyak 70 orang petani dan peternak serta beberapa ASN mengikuti kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di Kabupaten Nagekeo, Kamis (25/3/2021). kegiatan ini bertempat di Aula kantor Camat Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan peserta dari kecamatan-kecamatan. Acara ini dibuka oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, drh. Bambang Haryanto, M.M
Hadir pula Anggota DPRD Nagekeo dari Fraksi NasDem, pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Nagekeo dan Ketua Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang beserta Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Kepala BBPP Kupang, drh. Bambang Haryanto, M.M saat kepada RakyatNTT.com menjelaskan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang menyelenggarakan bimtek dengan tujuan untuk peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di Kabupaten Nagekeo. Maksudnya untuk memberikan pencerahan, memberikan pengetahuan kepada para peternak, dan petani khususnya.
“Ini tindak lanjut dari aspirasi masyarakat kepada Ibu Julie Sutrisno Laiskodat yang merupakan anggota DPR RI komisi IV. Berdasarkan kerja sama itulah kami diminta untuk melakukan bimtek ini,” ujarnya.
Ia berharap peternak dan petani maupun PPL untuk terus meningkatkan komunikasi lebih intens untuk bersinergi. “Tugas kami yaitu membuka wawasan, meberikan pengetahuan serta memberikan informasi apa yang seharusnya dilakukan untuk mencegah tersebarnya penyakit dan menularnya ASF,” kata Bambang.
BACA JUGA: Mahasiswa PSDKU PNUP Nagekeo Keluhkan Akses Transportasi ke Kampus
Menurutnya, dari sisi kedokteran hewan, dan dari sisi medis, sistem perlakuan bio security itu baik pada hewan maupun pada manusia. “Pentingnya kita mencuci kandang, kalau kita manusia mencuci tangan, dan pentingnya menjaga jarak manusia dari hewan. Selain itu menjaga tidak ada kontak antara babi yang sakit dan babi yang sehat. Jadi penerapan bio security ini menjadi materi pokok yang perlu disampaiakan kepada petani dan peternak. Mudah-mudahan mereka hari ini membangun komunikasi untuk tindak lanjut mencegah babi yang dipelihara bisa dicegah dari penyebaran penyakit ASF di lapangan,” ujarnya.
Anggota DPRD Nagekeo, Thomas Mega Maso dalam sambutannya mengatakan saat ini manusia diserang virus corona dan mulai munculnya virus babi menjadi tantangan di masyarakat.
“Setelah Corona, muncul virus babi. Hal ini salah satu tantangan untuk kita semua. Dengan hadirnya peserta hari ini, diharapkan mampu memberikan nilai edukasi untuk masyarakat,” ujar Thomas.
Sub Koordinator Pelatihan Non Apratur BBPP Kupang, Rais Sidiq, S.Pt saat menjelaskan kegiatan bimtek diinisiasi oleh Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat.
“Beliau mendengar masukan dari masyarakat NTT terkait banyak ternak babi yang terkena virus ASF. Untuk itu, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang melaksanakan kegiatan ini. Mengingat banyak sekali masukan dari masyarakat,” ujarnya.
Selain Kabupaten Nagekeo, ada 5 titik di wilayah Flores yang mendapat pelatihan, yakni Flores Timur, Manggarai Barat, Ende dan Ngada.
“Kami berharap kegiatan ini para peserta untuk mengikuti dengan baik. Mudah-mudahan setelah kegiatan selesai, para peserta ini mampu memberikan edukasi dan pengetahuan mereka kepada masyarakat,” kata Rais. (rnc15)