Kurma Thailand Bakal Dikembangkan di Lahan Kritis Sumba Timur

Sumba Timurdibaca 186 kali

Waingapu, RNC – Banyaknya lahan kritis di wilayah NTT, menjadi perhatian serius Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, MSi, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Dapil NTT II. Melalui stafnya bernama Engge Kharismawati yang berada di Waingapu, Engge bersama tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan survei.

Survei dan pemaparan desain rencana pemulihan lahan kritis tersebut dilakukan belum lama ini. Staf dan Tim KLHK berkunjung ke Kabupaten Sumba Timur, guna memastikan lokasi tersebut memenuhi syarat, untuk menerima bantuan program pemulihan dan perbaikan lahan kritis. Tim KLHK dan staf Ansi Lema kemudian mengadakan diskusi dengan Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Marolof Simanjuntak, beserta jajarannya.

Tim lalu mengunjungi lahan tanaman Kurma Thailand di Desa Yubuwai, Kecamatan Kahunga Eti. Lokasi itu nantinya sebagai role model atau percontohan tanaman. Lahan kritis di Desa Kadumbul akan ditanami Kurma Thailand, seperti yang telah ada di Desa Yubuwai.

KLHK bersama staf Ansi Lema selanjutnya melakukan diskusi dengan Kelompok Masyarakat (Pokmas) “Ai Mada”, yang menjadi penerima bantuan pemulihan lahan kritis. Kepala Tim Design Engineering Design (DED) KLHK memaparkan, desain rencana pemulihan lahan kritis di Desa Kadumbul.

KLHK mengalokasikan bantuan pemulihan lahan kritis senilai Rp 600 juta. Namun, sebelum melakukan pencairan dana tersebut, KLHK akan menentukan terlebih dahulu jenis pengelolaan bantuan berupa swadaya atau lelang. Sekedar tahu, lahan kritis merupakan lahan yang fungsinya mengalami kemunduran produktivitas (degradasi), akibat proses kerusakan oleh berbagai penyebab. Ansi Lema berharap, program ini dapat berjalan optimal, sehingga mampu mengembalikan kondisi lahan seperti semula, menjadi lahan produktif. (rnc22)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *