Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang akan menjadikan Bundaran El Tari sebagai salah satu ikon Kota Kupang dan NTT. Di perempatan ini akan ada sejumlah ornamen, mulai dari lopo (rumah adat Timor), sasando hingga patung kuda.
Tahun ini kawasan perempatan El Tari mulai ditata bersama kawasan lainnya seperti Patung Kirab, boulevard Jalan Frans Seda dan 4 gerbang pintu masuk Kota Kupang. Ke-4 gerbang ini yakni di Lasiana, Belo, Bolok dan Penfui.
Khusus untuk perempatan El Tari sudah mulai didesain sesuai ide Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore. Berdasarkan hasil desain yang ada, kawasan perempatan El Tari bakal ditata lebih indah. Tugu Bank Indonesia akan diganti dengan tugu berbentuk rumah adat Timor atau lopo dilengkapi taman. Di dalamnya akan berdiri beberapa patung.
Selain itu, boulevard di kawasan sekitarnya akan ditata lebih indah dengan dilengkapi berbagai ornamen khas NTT seperti tugu sasando dan patung kuda. Menariknya, ada juga pedestrian dilengkapi lampu-lampu taman.
Sebelumnya diberitakan RakyatNTT.com, Kota Kupang mendapat bantuan ratusan miliar rupiah dari pemerintah pusat untuk pembangunan air bersih dan penataan kota. Khusus penataan kota mencakup drainase, trotoar, tiga bundaran dan juga 4 gerbang masuk Kota Kupang. Hal ini dibahas dalam rapat yang berlangsung di Kantor Gubernur NTT, Rabu (24/3/2021) lalu.
BACA JUGA: Segera Dibangun 4 Gerbang Masuk Kota Kupang, Bundaran El Tari dan Patung Kirab
Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore mengemukakan desain penataan kota nantinya akan menonjolkan kekhasan Kota Kupang dengan penataan bebatuan, pohon-pohon termasuk pohon lontar serta menampilkan arsitektur adat yang mewakili tradisi kedaerahan di Kota Kupang. Pemerintah Kota Kupang juga akan gencar melakukan sosialisasi kepada warga agar menjaga fasilitas yang telah dibangun.
Wali Kota Jeriko juga mengatakan pengembangan bundaran mencakup 3 lokasi yaitu Bundaran El Tari, Bundaran Patung Kirab dan Bundaran Patung Tirosa. Selain itu, penataan juga mencakup 4 gerbang masuk kota, yaitu masing-masing terletak di Lasiana, Belo, Bolok, dan Penfui.
Semuanya akan dibiayai dari APBN atau bantuan pemerintah pusat. “Kita mendapat bantuan dari pemerintah pusat sekitar 125 miliar dari APBN. Proyek akan dilaksanakan secara multiyears. Rencananya akan mulai dilelang mulai bulan Juni tahun ini dan diperkirakan akan selesai tahun 2022. Kita bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat kepada Kota Kupang karena semua ini anggarannya sesuai dengan lobi,” jelas Jeriko.
(rnc)