Milenial Bangga, Tenun Sepe jadi Karya Budaya NTT

Headline, Kota Kupangdibaca 865 kali

Kupang, RNC – Kain tenun motif bunga sepe atau biasanya disebut flamboyan merah, kini menjadi salah satu kain tenun terbaru di Nusa Tenggara Timur yang berasal dari Kota Kupang. Keberhasilan ini membuat para generasi muda di Ibukota NTT tersebut bangga, dan siap memberikan pengaruh atas peningkatan karya para penenun lokal yang telah berinovasi.

Usai Festival Sepe yang digelar Dekranasda bersama Pemerintah Kota Kupang di Pantai LLBK, Kota Lama, para pengunjung yang didominasi kaum milenial itu, menyempatkan diri melihat karya budaya kain tenun sepe. Tubuh mereka dibalut kain tersebut sembari mengabadikan kain tenun sepe yang telah memiliki hak paten sebagai karya budaya asal Kota Kupang.

Salah satu pengunjung festival, Dewy Leba mengatakan, kain tenun motif bunga sepe sangat identik dengan kalangan muda – mudi. Ini bisa dilihat setiap kali bunga sepe mekar, selalu jadi serbuan kaum milenial di Kota Kupang, sebagai spot berfoto. Hal ini membuat kain tenun sepe sangat dekat dengan generasi muda di Kota Kupang.

“Kalau menurut saya, tenun sepe ini benar – benar menjiwai milenial. Tentu, dengan hasil kain tenun sepe sendiri, bisa menjadi motivasi baru bagi kaum milenial,” ungkap Dewy. Sebagai generasi muda, dia mengapresiasi upaya Ketua Dekranasda Kota Kupang, Hilda Riwu Kore Manafe, dan para pengurusnya yang mampu memastikan hak cipta atas karya budaya baru kain tenun motif sepe, dari geliat para penenun lokal. Bahkan, dari festival yang digelar juga sebagai ajang keterlibatan kaum milenial untuk mementaskan busana bermotif sepe. “Dan ini menjadi gaung, karena orang luar akan tahu kalau Kota Kupang sudah memliki kain khas, yakni tenun sepe,” tambahnya.

Baca Juga:  Pimpin Upacara HUT Ke-79 RI, Pj Wali Kota Kupang Beberkan Sejumlah Prestasi Pemkot

Di tempat yang sama, pegiat usaha tenun, Noni Paola Nope, menyampaikan apreasiasinya kepada Pemerintah Kota Kupang, Dekranasda dan Dinas Pariwisata, yang telah mengangkat tenun menjadi prioritas dalam kinerjanya. Menurutnya, karya baru tenun motif sepe, sebagai bukti masyarakat di Kota Kupang telah berhasil mencatat sejarah budaya dari karya tenun.

“Tentu ini akan membuat ibu – ibu penenun lebih semangat. Karena menenun juga adalah napas kehidupan. Dan, kita orang muda harus bangga, dan mau melestarikan,” jelasnya sembari berharap, Pemerintah Kota tetap mendukung karya tenun, baik melalui event -event perlombaan maupun festival. Pasalnya, tenun sepe ini harus ditingkatkan, seperti yang ditampilkan dengan busana – busana lokal yang sangat menarik. (rnc04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *