Olahan Rumput Laut NTT Sudah Diekspor ke Eropa dan Amerika

Kupang, RNC – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengunjungi pabrik rumput laut PT Rote Karaginan Nusantara (RKN) di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Kamis (13/3/2025). Dalam kunjungan tersebut Gubernur Melki memantau langsung proses pengolahan rumput laut didampingi pimpinan PT. RKN Clarisa Lino.

“Saya senang karena di NTT ini sudah punya pabrik produksi rumput laut yang berproduksi dengan orientasi ekspor kelas dunia untuk dikirim ke berbagai negara dan resmi kita menembus pasar dunia. Tadi saya cek ternyata rumput laut NTT ini yang terbaik di dunia dan telah diketahui juga dari uji laboratorium yang ada di pabrik ini,” ungkap Gubernur Melki.

Ia menyampaikan terima kasih kepada PT RKN yang sudah berperan baik memproduksi olahan rumput laut NTT dan menjadi offtaker yang baik bagi petani rumput laut NTT. Ia berharap PT RKN semakin berkembang agar saling bersinergi dengan Pemerintah Provinsi NTT, sehingga dapat meningkatkan PAD dan juga meningkatkan produktifitas petani rumput laut. Harapannya petani rumput laut semakin banyak dan ada peningkatan ekonomi bagi mereka.

Gubernur Melki juga mengungkapkan, ke depan akan dikembangkan biostimulan dari pengolahan rumput laut di PT RKN tersebut. Selain produk yang dihasilkan PT RKN berupa Semi Refined Carrageenan (SRC), ke depannya akan ada produk berupa biostimulan. Ini salah satu bentuk hilirisasi dan punya nilai tambah yang dapat digunakan untuk sektor pertanian sebagai bahan pupuk untuk meningkatkan produktifitas tanaman pertanian.

“Ini sangat baik dalam meningkatkan produktifitas dan mengurangi penggunaan pestisida. Biostimulan ini juga dapat meregenerasi kembali kandungan tanah dengan baik. Nanti kita akan uji coba produk ini di NTT,” ujar Gubernur Melki.

Ia juga mengatakan, ke depannya Pemerintah akan mendorong peningkatan produksi rumput laut petani dengan pengembangan bibit baru melalui metode kultur jaringan. Saat ini petani masih menggunakan bibit lama yang setiap titiknya hanya menghasilkan 1 Kg rumput laut. Ke depannya Pemerintah Provinsi NTT akan mengembangkan bibit baru dengan pola kultur jaringan sehingga 1 titik dapat menghasilkan 5 kg rumput laut. Ini akan membantu masyarakat petani rumput laut dalam peningkatan ekonomi mereka.

Sementara itu, pimpinan PT RKN Clarisa Lino menyebutkan pihaknya telah beroperasi sejak tahun 2017 lalu dan saat ini mampu menghasilkan produksi mencapai 150 ton per bulan. “Bahan baku rumput laut yang diolah di sini berasal dari Kabupaten Kupang (Sulamu), Rote, Pulau Kera, Alor, Flores, serta Lembata,” ungkap Clarisa.

Ia menyebutkan, produk yang dihasilkan saat ini sudah berupa Semi Refined Carrageenan (SRC) yang saat ini benar-benar 100 persen diekspor ke Chili, Argentina, Brazil, Jerman, dan Austria.

Aya – sapaan Clarisa – menyampaikan terima kasih atas kunjungan Gubernur NTT bersama jajaran yang memberikan dukungan kepada PT RKN untuk terus berkembang. (*/hms/rnc)

Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com

Iklan kopi juwara scaled
Ads

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *