Peduli UMKM, Dinas Nakertrans Rote Ndao Latih Ibu-ibu Bikin Abon Ikan

Rote, Ekonomidibaca 211 kali

Ba’a, RNC – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Rote Ndao, Sabtu (14/11/2020) menggelar pembekalan dan pelatihan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) untuk 20 orang ibu rumah tangga di Desa Keoen, bertempat di kantor Desa Keoen, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao. Mereka dilatih membuat abon ikan.

Sekretaris Dinas Nakertrans Rote Ndao, Albeniaftes J. P. Siokain, S.STP, M.Si, mengatakan kegiatan merupakan kegiatan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan difokuskan untuk Kabupaten Rote Ndao, khususnya untuk 7 desa. Desa Keoen adalah salah satu desa yang dipilih. Desa ini juga merupakan usulan dari Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, dari Komisi B atas nama Olafbert A. Manafe yang akrab disapa Papi Manafe.

Tujuan pelatihan ini untuk menciptakan wirausaha baru yang mandiri dengan sasaran
peserta adalah komunitas perempuan. Ini sesuai dengan arahan Menteri Ketenagakerjaan agar mereka dapat bertahan di tengah pandemi covid-19.

Siokain meminta para peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan baik serta berharap para peserta agar konsisten dan tekun. Pasalnya, pelatihan ini bukan sekadar pelatihan, tapi menjadi lapangan usaha baru sehingga dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga/keluarga, lingkungan, daerah hingga tingkat nasional.

BACA JUGA: Puskesmas Korbafo, Rote Ndao, Musnahkan Makanan dan Obat-obatan Kedaluwarsa

Menurutnya, untuk keberlanjutan atau output dari pelatihan ini peserta juga diajarkan bagaimana cara memasarkan produk secara online. Peserta dilatih untuk menggunakan sistem digital marketing. Selain itu, pada akhir pelatihan peserta diberi stimulan. Peserta juga terus didampingi baik secara online maupun monitoring evaluasi langsung ke lapangan.

Salah satu peserta pelatihan, Olfiana E. Suki- Adu yang akrab di sapa ma Olin mengatakan secara pribadi ia menyambut positif kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Nakertrans tersebut. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat dan akan diaplikasikan dalam usaha untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga di masa pandemi covid-19. “Kami dapat belajar hal baru, dapat pengalaman, baik secara teori dan praktek, dan dapat jadi lapangan usaha baru dalam memasarkan hasil laut karena selama ini ikan yang kita jual dalam bentuk ikan segar, ikan kering, ikan se’i dan ikan panggang,” ujarnya.

Ia berharap ke depan ada lagi pelatihan-pelatihan lain, sehingga ibu-ibu diajarkan bagaimana berkreasi dan menghasilkan uang untuk membantu menopang ekonomi keluarga di masa pandemi covid-19 yang entah kapan berakhir.

Pantauan Rakyat NTT.com, peserta pelatihan berjumlah 20 orang. Seluruhnya adalah perempuan yang sebagian besar suami atau keluarganya adalah nelayan. Peserta tidak hanya mendapat teori dan praktek pembuatan abon ikan, namun ibu-ibu juga dilatih cara memasarkan produk secara online dalam sesi pelatihan digital marketing. Masing-masing peserta diberi stimulan untuk mendukung kegiatan usaha berupa alat packing produk dan alat untuk mengolah ikan menjadi abon ikan, yakni elektronik cooking machine sejenis blender multiguna.

(rnc12)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *