Kupang, RNC – Gong pemilihan gubernur NTT periode 2024-2029, telah ditabuh. Sejumlah bakal calon gubernur (Bacagub) dan wakil gubernur mulai mendaftarkan diri di beberapa partai politik (parpol). Proses pendaftaran itu dimaksudkan untuk meraih “tiket” pilgub yang akan dihelat bulan November mendatang. Show of force para relawan dan massa simpatisan, telah digerakkan. Mesin parpol juga terlihat mulai dipanaskan.
Mencermati dinamika politik di pusaran pilgub NTT yang mulai ramai, Fransiscus Go yang disebut-sebut “Kuda Hitam” dalam kancah politik lima tahunan itu menandaskan, dalam alam demokrasi, semua warga berpeluang menjadi calon gubernur. “Akan berpulang ke rakyat, siapa yang mereka pilih. Di alam demokrasi sekarang ini, semua orang berhak dan berpeluang menjadi bakal calon gubernur atau pun calon wakil gubernur. Selanjutnya, para calon itu akan dipilih rakyat menjadi gubernur di wilayah tersebut,” ujar Fransiscus Go kepada RakyatNTT.com, Kamis (2/5/).
Pengusaha asal Timor itu menambahkan, selain jejak kinerja dan program yang akan diusung dalam meyakinkan rakyat, maka seorang calon gubernur NTT yang terpilih nantinya, harus menjadi figur seorang bapak atau ayah bagi warganya. “Alangkah lebih baik, jika seorang gubernur yang terpilih nanti, memiliki sosok seorang bapak atau ayah bagi warga NTT. Tidak tepat lagi, bila saat ini jabatan gubernur hanya sebagai jabatan karir politik semata.
Tantangan di daerah harus bisa diselesaikan oleh seorang pemimpin daerah, bukan hanya untuk sebagai langkah politik menapak jenjang karir politik berikutnya. Rakyat akan dinomorduakan. Sebaliknya, rakyat harus cerdas dalam menentukan pilihan,” ungkapnya.
Sekedar tahu, sosok Ir. Fransiscus Go, SH, sebagai pengusaha yang sukses berkiprah di ibukota Jakarta, merupakan pemerhati di bidang ketenagakerjaan, pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Jejak karya pemilik sejumlah perusahaan ini, bisa dilihat di segala aspek pembangunan di Nusa Tenggara Timur. Di bidang ekonomi, CEO GMT Property ini telah membangun Lippo Plaza dan Hypermart. Di bidang kesehatan, bersama pengusaha nasional James Riady, Fransiscus Go membangun Rumah Sakit Siloam. Sedang di bidang pendidikan, direktur Yayasan Felix Maria Go ini membangun Sekolah Lentera. Jejak karya yang ditorehkan Fransiscus Go tersebut, tentunya membuka lapangan kerja bagi anak-anak NTT. (robert kadang)
