Jakarta, RNC – Presiden Prabowo Subianto melantik Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di Jakarta pada Kamis (20/2/2025) pagi tadi di Istana Merdeka. Dari 961 kepala dan wakil kepala daerah yang dilantik, salah satunya adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sabu Raijua, Krisman Riwu Kore dan Thobias Uly (Paket Kristo).
Usai dilantik, Krisman Riwu Kore kepada media ini menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak, khususnya Presiden Prabowo yang telah berinisiatif untuk melantik langsung seluruh kepala daerah di Istana Negara. Hal ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia karena ini menjadi yang pertama sejak Indonesia merdeka.
“Pada hari ini kami berdua sudah dilantik oleh Bapak Presiden Prabowo. Sebagai orang percaya, saya menyampaikan terima kasih pada Tuhan Yesus Kristus yang telah menyertai kami hingga hari ini. Dan pada seluruh masyarakat Sabu Raijua mohon doakan kami untuk bekerja dengan hati dan berlandaskan takut akan Tuhan,” kata Krisman.
Krisman juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim pendukung dan simpatisan serta partai pendukung dan pengusung yang telah bekerja maksimal untuk merebut hati masyarakat Sabu Raijua untuk memilih Paket Kristo.
“Kami tak ada apa-apanya tanpa dukungan dan doa seluruh masyarakat Sabu Raijua. Kami dilantik bukan untuk tim sukses dan pendukung, tapi kami dilantik untuk seluruh masyarakat Kabupaten Sabu Raijua,” ungkap adik kandung Jefri Riwu Kore (Jeriko) ini.
Ia juga berharap penuh pada seluruh masyarakat Sabu Raijua untuk terus mengawal proses pemerintahan di bawah kepemimpinannya bersama Thobias Uly.
“Kami minta seluruh masyarakat kawal kami berdua, sehingga apa pun kebijakan yang diambil nantinya semua berdasarkan kesepakatan bersama bukan hanya sepihak dari kami sebagai pemimpin di Sabu Raijua,” kata Krisman.
Ia menambahkan, akan melakukan reformasi birokrasi di Sabu Raijua agar visi dan misi yang ingin dicapai dapat terwujud. “Sehingga apa yang kita impikan dapat terwujud. Seandainya pegawainya atau kadisnya tidak punya kompetensi dan tidak punya kemampuan, ya tentu kami tidak pakai. Sabu sudah sangat tertinggal dengan daerah lain. Kita butuh ASN yang mental pelayan bukan mental raja atau bos-bos,” pungkasnya. (rnc)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com
