Kupang, RNC – Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore (Jeriko) kembali menyerahkan 5 unit rumah baru kepada keluarga penerima bantuan bedah rumah. Jeriko juga sekaligus berkesempatan mendengar keluhan dari warga setempat.
Pantauan media ini, Selasa (1/2/2022), Wali Kota Jeriko menyerahkan rumah yang baru dibedah kepada 5 KK. Kelima KK itu, yakni Muhamad Ibrahim Atu di Kelurahan Bonipoi, Efrain Seran di Kelurahan Oebufu, Lodia Bistolen Futbeo di Kelurahan Oepura, Adam Ibrahim Balukh di Kelurahan Sikumana dan Marthen L. Radja di Kelurahan Belo.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Jeriko mendapat apresiasi dari warga setempat. Warga menyampaikan terima kasih karena Jeriko sudah menggagas program bedah rumah yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat.
Dalam diskusi singkat, sejumlah warga menyampaikan berbagai keluhan. Sebagian besar warga menginginkan akses jalan yang baik, fasilitas dan layanan air bersih dan lampu penerangan jalan yang memadai.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jeriko menyampaikan program bedah rumah adalah salah satu impiannya bersama Wakil Wali Kota Herman Man. Keduanya berkomitmen setelah terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota memberikan perhatian bagi masyarakat yang belum beruntung.
Ia juga menanggapi terkait akses jalan. Ia mengatakan dibutuhkan anggaran yang cukup besar, apalagi pendapatan daerah sedang mengalami penurunan akibat pandemi covid-19. “Oleh karena itu terus terang saja kami tetap berjuang. Ini menjadi catatan buat kami,” katanya.
Sementara itu, khusus lampu penerangan jalan lingkungan, ia meminta Lurah bersama Camat secepatnya mengajukan kebutuhan lampu di tiap lokasi. Disebutkan, ada ribuan lampu yang akan dipasang Pemkot pada tahun 2022.
Selanjutnya, untuk kebutuhan air bersih, saat ini sudah ada kemajuan. SPAM Kali Dendeng akan dioperasikan untuk melayani masyarakat sambil menunggu pembangunan tahap II yang sedang dilanjutkan.
Jeriko juga menjelaskan khusus wilayah Belo bisa mendapatkan air yang cukup. Pasalnya, pengajuan pembangunan Bendungan Kolhua telah disetujui Gubernur NTT. Namun jika masih ada hambatan, Bendungan Kali Liliba tetap akan dikerjakan Kementerian PUPR.
“Dengan kementerian itu udah ada perjanjian. Jadi kalau saya tidak jadi Wali Kota juga, kota tetap akan berubah total, karena kita sudah ada perjanjian,” pungkasnya. (rnc04)