Kupang, RNC – Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH menyerahkan kunci rumah yang telah selesai dibedah oleh Pemerintah Kota Kupang kepada 5 orang kepala keluarga di Kota Kupang, Selasa (11/01).
Semua penerima manfaat bantuan bedah rumah program pemerintah Kota Kupang kali ini merupakan warga usia lanjut. Salah satu di antaranya adalah seorang janda yang mengalami kelumpuhan akibat sakit yang dideritanya selama tujuh tahun terakhir.
Lokasi pertama penyerahan kunci bantuan bedah rumah di Kelurahan Oesapa Barat adalah rumah milik Aplonia Seli Dethan di RW 04, Kelurahan Oesapa Barat. Kunci rumah diterima langsung oleh ibu Aplonia, seorang janda yang tinggal bersama kedua orang anaknya sejak suaminya meninggal beberapa tahun silam.
Sejak itu, ia mengambil peran sebagai ibu sekaligus kepala kepala keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya ibu Aplonia Dethan berjualan di pasar dengan modal seadanya. Pada kesempatan penyerahan kunci rumah di wilayah Kecamatan Kelapa Lima tersebut, Wali Kota Kupang didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Lodowyk Djungu Lape, S.Sos, Camat Kelapa Lima I Wayan Astawa, Lurah Oesapa Barat Christian E. Chandra, SH dan Kapala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Kupang Ernest S. Ludji, S.STP.,M.Si.
Wali kota bersama rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Kelapa Lima di RT 20 untuk menyerahkan kunci rumah kepada Ruben Rodjo. Di rumah tersebut Ruben Rodjo tinggal bersama istrinya Damaris Rodjo dan tiga orang anaknya.
Di usia senja mereka berdua hanya menggantungkan hidup pada anak-anaknya. Sebelum dibedah, kondisi rumah Ruben sudah sangat tidak layak untuk dihuni. Menyambut kunjungan Wali Kota Kupang, keduanya menghampiri dan memberi hormat penuh kehangatan, sambil mengalungkan kain tenun di pundak Wali kota. Damaris memeluk Wali kota yang biasa disapa Jeriko itu.
Dari Kecamatan Kelapa Lima, rombongan kemudian meneruskan perjalanan ke Kecamatan Maulafa, tepatnya di Kelurahan Maulafa, untuk menyerahkan kunci rumah kepada Yohanis Djami Lena (53 tahun). Yohanis tidak memiliki istri dan hidup sebatang kara.
Penyerahan kunci rumah tersebut berlangsung di dalam rumah karena pada saat itu Kelurahan Maulafa diguyur hujan deras. Yohanis didampingi kerabat dan tetangganya. Dengan penuh rasa bahagia dan haru Yohanis menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Kupang atas program bantuan bedah rumah yang menyentuh rakyat kecil dan tak mampu.
Ia berharap program bedah rumah ini bisa terus dilanjutkan agar masyarakat Kota Kupang yang belum memiliki rumah layak huni bisa mendapatkan bantuan seperti dirinya.
Dari Kecamatan Maulafa, Wali Kota bersama rombongan menuju rumah Lebrina Bistolen di Kelurahan Bakunase. Lebrina Bistolen adalah seorang janda yang mengalami kelumpuhan sejak 7 tahun yang lalu akibat serangan stroke dan komplikasi lainnya.
Ia hanya terbaring di tempat tidur karena sakit yang diderita. Suaminya telah lama meninggal dan setiap hari Lebrina dibantu seorang anak perempuannya yang telah dewasa, bernama Yane. Yane selain mengurus keseharian Oma Lebrina, juga harus menyelesaikan beberapa pekerjaan lainnya mulai dari menyiram sayur hingga mengurus ternak.
Mewakili Oma Lebrina, Yane menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kupang yang telah membantu Oma Lebrina. Dengan suara terisak ia menyampaikan keluarga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Kupang dan semua jajaran yang telah melihat dan membantu membangun rumah bagi Oma Lebrina.
“Tidak ada yang bisa kami beri selain ucapan terima kasih dan doa tulus, semoga dalam pelayanan Wali Kota dan jajarannya selalu diberikan berkat dan kebijaksanaan berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada kesempatan ini kami keluarga juga mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-62 tahun kepada bapak Wali Kota, semoga diberikan umur panjang dan kesehatan, menjadi berkat bagi keluarga dan masyarakat Kota Kupang,” pungkasnya.
Perjalanan dilanjutkan menuju Kelurahan Bakunase 2, tepatnya di RT 16, di rumah Romanus Tupitu Seran. Romanus adalah seorang lansia yang setiap harinya bekerja sebagai petani sawah dan menyiram sayur di kebun dekat rumahnya.
Saat penyerahan kunci rumah, Romanus didampingi Imanuel Benu kerabatnya, keluarga serta para tetangga. Dalam kesempatan itu, Imanuel Benu mewakili keluarga menyampaikan atas nama keluarga Oematan, Masu, Seran dan masyarakat sekitar menyambut gembira penyerahan kunci rumah bagi Romanus.
Menurutnya, sebelum rumah ini dibedah orang yang melintas lewat jalan ini bisa melihat dari depan hingga belakang, kalau dari samping pasti bisa langsung tembus sebelah karena dindingnya sudah roboh dan atapnya sudah tidak ada lagi.
Sebelum rumah ini selesai dibedah Romanus juga pernah berbicara dengannya tentang ketidakmampuannya untuk memperbaiki rumah tersebut. “Ini untung bae Bapak Wali Kota bantu kalo sonde mugkin kalo mati beta langsung ditaro sa di dalam rumah yang sudah ancur ini,” tutur Imanuel dalam dialek Kupang, seperti yang disampaikan Romanus kepadanya.
Oleh sebab itu, dia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian Wali Kota Kupang lewat program bedah rumah. Romanus tidak bisa membalas dengan sesuatu yang lebih indah dari doa agar wali kota tetap sehat.
Imanuel Benu juga memberikan sebuah foto yang sudah dibingkai rapi. Foto tersebut adalah sebuah foto kenangan keluarga di saat pernikahan anaknya yang juga dihadiri Wali Kota Kupang.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Kupang mengatakan bahwa dirinya bersama Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man terus berusaha agar program-program prioritas ini bisa berjalan dengan baik. Wali Kota menyadari bahwa masih banyak warga yang membutuhkan bantuan, namun dirinya meminta masyarakat tetap bersabar karena keterbatasan anggaran Pemkot sehingga bantuan dilakukan secara bertahap dengan melihat skala prioritas.
Wali Kota juga meminta para lurah untuk jeli dan cermat dalam melakukan pendataan terkait program-program bantuan bagi masyarakatnya. Pada kesempatan tersebut Wali kota juga menyampaikan informasi terkait bantuan dana seroja yang sebentar lagi akan dicairkan.
Kepada aparat pemerintahan setempat Wali Kota minta agar mengawal dengan ketat proses distribusi dana bantuan bagi masyarakat tersebut. Ia menegaskan agar dalam penyalurannya tidak ada satupun staf pemerintah yang bermain-main dengan bantuan itu, karena jika melanggar akan ditindak dengan tegas.
(*/pkp/rnc)