Survei Indekstat: Ada Tiga Partai Besar Terancam Gagal ke Senayan

Politikdibaca 775 kali

Jakarta, RNC – Satu tahun menuju masa kampanye Pemilu 2024 membuat persaingan elektabilitas parpol kian ketat. Sejumlah partai besar pun terancam tak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.

Melansir Herald.id, survei Indekstat Indonesia yang dilakukan pada 10 hingga 19 Oktober 2022, PDI Perjuangan (PDIP) menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi, yaitu 23,2 persen. “Peta konstelasi elektoral menunjukkan jika pemilihan umum (pemilu) diadakan sekarang, PDIP mendapatkan suara terbanyak 23,2 persen, naik dari perolehan Pemilu 2019,” kata Deputi Direktur Eksekutif Indekstat Rikola Fedri, Minggu (6/11/2022).

Diungkapkannya, elektabilitas parpol tertinggi kedua berdasarkan simulasi pertanyaan tertutup, ditempati Partai Gerindra. Baca juga: Bursa Capres 2024, Elektabilitas Prabowo Masih Posisi Teratas Disusul Ganjar dan Anies Elektabilitas partai pimpinan Prabowo Subianto berdasarkan hasil survei Indekstat Indonesia sebesar 12,5 persen, disusul Golkar sebesar 9,9 persen dan PKB sebesar 9,0 persen.

Kemudian, urutan elektabilitas secara berturut-turut berikutnya yakni Demokrat sebesar 7,5 persen dan PKS 7,1 persen. Sementara Partai NasDem hanya memperoleh 3,2 persen. Sedangkan PPP hanya 3,0 persen dan PAN 2,1 persen. Artinya, ketiga partai besar NasDem, PAN, dan PPP terancam tak menempatkan wakilnya di DPR karena gagal mencapai syarat perolehan suara parliamentary threshold yakni 4 persen. Sedangkan, sebanyak 20,3 persen pemilih menjawab belum menentukan pilihannya.

“Adapun partai lainnya mendapatkan suara di bawah 2 persen,” ucapnya. Pada simulasi dengan pertanyaan terbuka, skor elektabilitas parpol tertinggi juga sama, yaitu PDIP. Ketika responden ditanyakan parpol mana yang akan dipilih jika pemilihan umum legislatif (pileg) dilaksanakan hari ini.

“Secara top of mind, elektabilitas tertinggi dimiliki oleh PDI-P 19 persen, disusul Gerindra 10,3 persen, Golkar 7,4 persen, dan PKB 6,5 persen,” paparnya.

Urutan berikutnya dalam simulasi terbuka di bawah empat parpol dengan elektabilitas tertinggi itu ditempati oleh PKS sebesar 6,2 persen dan Demokrat 5,2 persen. Sementara Partai Nasdem 2,1 persen, PPP 2 persen dan PAN 1,5 persen.

Seperti halnya pada pertanyaan tertutup, pada pertanyaan terbuba, ketiga partai tersebut juga gagal menembus syarat perolehan suara di DPR.

Sementara partai lainnya berada di bawah 1 persen. Partai Perindo 0,6 persen, PSI 0,1 persen, Hanura 0,1 persen. Adapun Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang, PKP Indonesia, Partai Gelora, Partai Ummat masing-masing meraih skor elektabilitas yang sama sebesar 0 persen. “Undecided voters sebesar 39,1 persen,” ucapnya.

Dalam hasil survei didapatkan pula temuan pemilih yang sudah mantap terhadap pilihannya sebesar 69,8 persen. Sementara 17,6 persen menyatakan masih bisa berubah dan sebesar 12,6 persen sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Bila tidak ada perubahan strategi kampanye yang terstruktur dan masif dari setiap parpol, kata Rikola, maka besar kemungkinan satu tahun ke depan pun tidak akan ada perubahan signifikan terhadap elektabilitas masing–masing partai. “Jika tren ini terus berlanjut, besar kemungkinan hanya akan ada tujuh partai politik yang akan lolos ke Senayan pada pemilu 2024 nanti,” kata Rikola.

Rilis survei Indekstat Indonesia dengan tema “Kondisi Sosial Politik dan Kepemimpinan Nasional: 1 Tahun menjelang Kampanye Resmi Pemilu 2024″ itu dilakukan terhadap 1.200 responden dengan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling).Usia responden yang dijadikan sampel adalah 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang sudah memiliki hak pilih dengan metode tatap muka. Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*/hrl/rnc)

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *