Kupang, RNC – Sejumlah tokoh, baik politisi, kepala daerah maupun dari kalangan militer masuk dalam radar survei Citra Nusantara Network (CNN) yang dirilis Kamis (2/12/2021) kemarin. Survei ini telah dilaksanakan pada 7-20 November 2021.
Chief Koordinator Peneliti CNN, R. Dwi Harini, M.Si dalam rilisnya kepada RakyatNTT.com, Kamis (2/12/2021), menjelaskan walaupun pemilihan presiden masih tiga tahun lagi, namun manuver dan wacana siapa bakal calon presiden 2024 sudah ramai didengungkan.
Dalam penelitian ini diukur seberapa besar preferensi publik terhadap tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang yang akan dipilih sebagai presiden jika pilpres digelar hari ini. Menurut hasil pilihan 2.010 responden, ada 4 latar belakang tokoh yang bakal menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kepala daerah dan menteri yang sukses memimpin diinginkan atau dipilih oleh sebanyak 30,9 persen responde, kader partai politik yang mempunyai kekuatan politik dan pengaruh politik yang tinggi dinginkan dan dipilih sebanyak 12,8 persen, kalangan militer/Polri diinginkan dan dipilih sebanyak 30,2 persen dan dari kalangan profesional yang mempunyai modal sosial dan finansial kuat dipilih sebanyak 17,2 persen. Yang tidak memilih sebanyak 8,9 persen.
Selanjutnya, Dwi Harini menjelaskan dari hasil penelitian terhadap 2.010 responden didapati preferensi publik terhadap nama-nama bakal calon presiden. Peneliti menggunakan pertanyaan semi terbuka dengan pertanyaan tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini didasarkan pada prestasi dan track record para tokoh yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat saat pandemi covid-19.
Hasilnya Airlangga dipilih oleh 17,1 persen, Ganjar Pranowo 16,2 persen, Prabowo Subianto 14,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,8 persen, Puan Maharani 6,2 persen, Sri Mulyani 4,3 persen, Gibran Rakabuming Raka 4,1 persen, Anies Baswedan 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen, Muhaimin Iskandar 3,1 persen, Sandiaga Uno 2,9 persen, Erick Thohir 2,8 persen dan yang tidak memilih 15,9 persen.
Sementara untuk pertanyaan tertutup, dengan pertanyaan yang sama, hasilnya Airlangga Hartarto masih yang tertinggi dengan mencapai 18,4 persen. “Kinerja dan prestasi Airlangga dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua Penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi memberikan dampak yang positif terhadap kehiduapan sosial ekonomi masyarakat saat pandemi,” kata Dwi Harini.
Sama halnya dengan Ganjar Pranowo yang rajin turun ke bawah langsung melakukan penanggulangan covid-19 dan kerja-kerja relawan Ganjar Pranowo for Presiden yang banyak di-upload di media sosial, sehingga memberikan dampak tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 18,1 persen.
Sementara Prabowo Subianto masih menjadi pilihan pemilih yang loyal kepada Prabowo dan Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 14,7 persen. Selain itu, Sri Mulyani juga dianggap punya peran besar dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional sehingga berdampak publik memilih untuk calon presiden jika pemilihan presiden digelar nanti.
“Yang sangat mengejutkan adalah putra dari Presiden Jokowi yang merupakan Wali Kota Solo mulai dilirik oleh publik sebagai bakal calon presiden akibat tindak tanduknya dan kerja kerjanya sebagai walikota Solo yang juga rajin turun ke bawah dan ini menyebabkan Gibran Rakabuming Raka mendapat tingkat keterpilihan sebesar 4,2 persen melampui Agus Harimurti Yudhoyono yang hanya 4,1 persen serta Anies Baswedan yang hanya 3,6 persen akibat terganjal oleh kasus Formula E,” kata Dwi.
Ia menyebutkan, tingkat keterpilihan Gibran Rakabuming Raka juga melewati Muhaimin Iskandar dengan tingkat keterpilihan 3,6 persen, kemudian Sandiaga Uno mantan Cawapres yang kalah di Pilpres 2019 tingkat keterpilihannya mencapai 3,2 persen.
Kemudian kerja Erick Thohir dalam membranding dirinya dengan menggunakan jaringan BUMN juga menghasilkan tingkat elektabilitas hingga 2,9 persen. Yang belum memberikan pilihan sebanyak 9,3 persen.
“Kemudian dalam survei juga ditemukan nama Gatot Nurmantyo yang merupakan dari kalangan militer memiliki tingkat keterpilihan yang cukup mengejutkan dengan 6,9 persen. Kinerja Puan Maharani juga menjadikan tokoh wanita terkuat saat ini dengan 6,6 persen,” pungkas Dwi.
Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 2.010 responden terpilih yang berumur di atas 17 tahun dan tersebar secara proposional di 34 provinsi di Indonesia sesuai data pemilih pada Pilpres 2019. Penarikan sample mengunakan Metode Multistage Random Sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan memiliki Margin of Error +/- 2,19 persen. Penelitian dimulai sejak 7-20 November 2021.
(rnc)