SoE, RNC – Kerinduan masyarakat Desa Oinlasi, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk bisa mendapatkan air bersih mendorong mereka untuk membangun jaringan air bersih secara swadaya.
Sebanyak 79 KK di Dusun 3 itu bergotong royong membangun bak penampungan air bersih. Pantauan RakyatNTT.com, pada Rabu (26/5/2021) pagi, warga Dusun 3 bergotong royong membangun sebuah bak penampungan tak jauh dari sumber air Oehalan.
Tak hanya kaum lelaki, ibu-ibu pun antusias mendukung kegiatan itu. Tak kenal lelah, meski matahari pagi tertutup awan, warga tetap antusias menyelesaikan pekerjaan itu.
Salah satu tua adat dari Dusun 3, Bertolomeos Bahan saat berdialog dengan RakyatNTT.com menyampaikan, selama ini ada masyarakat yang harus berjalan sejauh dua kilometer untuk mendapatkan air bersih.
Tak jarang mereka harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka. Itupun kata Bahan, mereka harus irit agar tidak cepat habis.
“Kami beli air satu jerigen Rp 5.000, itu pun kami hanya gunakan untuk penuhi kebutuhan makan dan minum,” ujar Bahan dalam bahasa Dawan.
Ia menuturkan, di dalam dusun ada tiga mata air, namun mata air itu tak bertahan di musim kemarau. Hanya satu sumber air, yakni air Oehalan yang tak pernah kering meski musim kemarau.
Masyarakat sudah mengusulkan agar mata air Oehalan itu dibuat jaringan air, sehingga bisa melayani semua masyarakat, sebab sumber air itu biasanya melayani banyak warga dari desa luar pada musim kemarau.
Namun usulan masyarakat sampai saat ini belum mendapat jawaban dari Pemerintah Desa. Masyarakat lalu berinisiatif untuk membangun jaringan secara swadaya.
“Kami bersepakat untuk membangun bak penampungan ini supaya masyarakat tidak berjalan jauh untuk dapat air bersih,” ungkap Bahan.
Lanjut Bahan, pihaknya berencana setelah menyelesaikan bak penampungan itu, dibangun lagi satu bak penampungan untuk lebih mendekatkan pelayanan air bersih bagi warga.
“Kami rencana bangun bak penampungan lagi supaya beberapa rumah yang jaraknya jauh dari sumber air bisa mengambil air dibak penampungan dekat rumah,” jelasnya.
Kendati demikian, masyarakat masih kekurangan pipa untuk disambung dari bak penampungan yang sementara dibangun. Warga juga berencana untuk membagi air bersih itu ke dua Gereja, yakni Gereja Nasaret Fatu Oinlasi dan Gereja Efata Fatu Oinlasi.
“Untuk bisa mendekatkan air ke rumah-rumah warga, kami masih kekurangan pipa. Kami berharap ada bantuan dari Pemerintah atau orang-orang yang ingin membantu kami,” ungkap Bahan.
Anggota DPRD Kabupaten TTS, Piter Kefi mengapresiasi inisiatif baik dari masyarakat Desa Oinlasi itu. Menurutnya, apa yang dilakukan masyarakat adalah misi mulia sebab saat ini sangat susah menemukan masyarakat yang punya inisiatif baik seperti yang dilakukan masyarakat Oinlasi.
“Masa sekarang kegiatan swadaya dengan membangun semangat gotong royong hampir sudah tidak terlihat dimasyarakat. Kebanyakan masyarakat hanya mengharapkan bantuan dan sulit berkontribusi bagi Negara,” ujar Piter kepada RakyatNTT.com via pesan WhatsApp.
Dirinya menekankan, swadaya yang dilakukan masyarakat bukan berarti tidak ada perhatian dari Negara. Kesejahteraan warga Negara, kata Piter, merupakan tanggung jawab Negara sesuai amanat Undang-undang.
Namun harus diakui, wilayah Kabupaten TTS yang laus terkadang menjadi faktor penghambat dalam pemenuhan pelayanan bagi masyarakat.
“Ketika kita mengambil inisiatif untuk kesejahteraan kita sendiri, itu yang saya maksudkan dalam keterbatasan kita, kita telah berkontribusi untuk pembangunan Negara maupun daerah,” jelas Piter.
Selaku wakil rakyat, dirinya pun dalam waktu dekat akan turun ke Desa Oinlasi untuk memantau langsung kegiatan masyarakat di sana. Ia pun berjanji untuk membantu masyarakat dalam pekerjaan pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut.
“Saya juga dalam waktu dekat akan turun dan bertemu masyarakat Dusun 3, Desa Oinlasi untuk melihat langsung kegiatan tersebut. Sehingga yang bisa saya lakukan sebagain bagian dari swadaya bersama, saya juga bisa berkontribusi,” ungkap Piter.
Untuk saat ini, warga sementara bergotong royong menyelesaikan satu bak penampungan besar dekat dengan sumber air. Setelah bak penampungan itu rampung, rencananya air akan dialirkan untuk ujicoba awal. (rnc21)