Bank NTT Target 5 Ribu UMKM Bergabung ke Ekosistem Digital

Ekonomidibaca 164 kali

Kupang, RNC – Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT) atau Bank NTT terus berkomitmen dalam mendukung pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di NTT melalui program pembinaan dan pendampingan yang inovatif.

Komitmen ini ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing. Terbukti, Bank NTT saat ini telah memberdayakan 16 ribu unit UMKM di NTT dari jumlah total 200 ribu lebih UMKM di NTT.

Landu Praing menyebutkan, saat ini hasil produksi dari UMKM yang dibina oleh Bank NTT telah banyak dipasarkan di market ritel seperti Alfamart dan Indomart. Untuk itu, di tahun 2025 Bank NTT menargetkan sedikitnya 5.000 UMKM bergabung ke Ekosistem Digital.

“Target 5.000 UMKM baru bergabung ke ekosistem digital dengan dukungan program pelatihan intensif dan pembiayaan berbasis digital,” kata Landu Praing kepada wartawan yang juga merangkap sebagai Direktur IT dan Operasional Bank NTT itu.

Menurut Landu Praing, berbagai inisiatif telah dilakukan untuk membantu pelaku UMKM memperluas jangkauan pasar, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga ke toko-toko, minimarket, toko oleh-oleh, dan platform e-commerce.

Hingga kini, lanjut Landu Praing, UMKM Binaan Bank NTT dari 23 cabang telah berhasil masuk ke 5 Gerai Alfamart, 85 Gerai Indomaret, 120 Minimarket, 60 Toko, 11 Galeri Dekranasda, 4 Platform E-commerce dan 168 akun media sosial, yang mendukung promosi serta penjualan produk UMKM Bank NTT.

“Bank NTT terus memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi daerah, melalui pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

“Memberikan akses pembiayaan dengan syarat ringan bagi pelaku usaha ultra mikro. Pada 2024, KUMU telah didanai lebih dari 10.000 pelaku usaha dengan total plafon Rp150 miliar. Tahun 2025, target kita adalah meningkatkan akses ini hingga 15.000 pelaku usaha dengan plafon Rp200 miliar,” tambah Landu Praing.

Untuk saat ini, kata Landu Praing, fokus pada sektor produktif seperti pengolahan hasil pertanian, peternakan, dan perdagangan lokal yang memiliki multiplier effect tinggi. Selain itu, membantu pelaku UMKM untuk masuk ke pasar digital melalui kemitraan dengan platform e-commerce nasional seperti Tokopedia.

“Tahun 2024, sebanyak 3.000 UMKM telah onboarding ke platform digital ini dengan peningkatan transaksi sebesar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya. (*/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *