Larantuka, RNC – Dekranasda Kabupaten Flores Timur (Flotim) kini memiliki gedung sendiri. Salah satu gedung di Taman Kota Felix Fernandez Larantuka, ‘disulap’ jadi Gedung Dekranasda Kabupaten Flores Timur lalu dinamai ‘Oring Epu Lima’. Saat lauching belum lama ini, Penjabat Bupati Flotim, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si, ikut hadir bersama Plt. Sekda, Drs. Petrus Pedo Maran, M.Si, pimpinan OPD Lingkup Pemkab Flotim, Dirut PT. BPR Bina Usaha Dana, Monika V.I Fernandez, S.Sos, Kepala Sekretariat Dekranasda Kabupaten Flotim, Putu Juli Rahmawati, SH, dan undangan lainnya.
“Oring Epu Lima ibaratnya sebuah lumbung tempat kita menyatukan semua kriya atau bentuk kerajinan, dan wastra atau segala bentuk kerajinan tenun yang ada di Flores Timur. Wadah untuk mempresentasikan dan mempromosikan semua jenis kerajinan di daerah ini. Dekranasda Flores Timur sangat terbuka, dan kita akan berkolaborasi melakukan pembinaan,” kata Ketua Dekranasda Flores Timur, Stefani Sri Mutarti, S.Sos, dalam sekapur sirihnya.
Dikatakannya, Dekranasda Flores Timur telah melakukan berbagai kegiatan antara lain; kunjungan monitor bagi pengiat pengrajin di Desa Riangkemie, Kecamatan Ile Mandiri, Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kecamatan Ile Boleng, Desa Kolilanang, Kecamatan Adonara, Desa Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong, serta mengikuti ajang Pameran Nasional Prianusa di Jakarta. Terakhir, Dekranasda Flores Timur juga berpartisipasi dalam event Suara 1000 Sasando di Labuan Bajo, Manggarai Barat, sekaligus mempromosikan potensi kriya dan wastra Flores Timur di depan Ibu Negara.
Sementara Doris Rihi mengatakan, launching Oring Epu Lima Dekranasda Flores Timur menjadi langkah awal untuk membangun keberdayaan diri secara kelembagaan. “Ini juga menjadi wadah mempresentasikan suatu keterampilan atau kerajinan yang dimiliki, guna memperkenalkan segala kerajinan serta sebagai wadah pembinaan UMKM,” katanya seraya menambahkan, dari 19 kecamatan yang ada, tentunya memiliki potensi kriya dan wastra. “Karena itu, diperlukan strategi pemasaran produk kerajinan secara baik, leaflet dibuat, diedarkan di hotel dan bandara sehingga warga umum bisa tahu. Bangun interaksi dengan semua pihak,” tambahnya.
Ia menambahkan, Gedung Oring Epu Lima diharapkan bisa menghasilkan keuntungan ekonomi bagi pelaku – pelaku ekonomi, kerajinan karya kriya dan wastra. “Melalui tempat ini, kita dapat memfasilitasi, mentransfer semua materi, serta memberi manfaat ekonomi bagi usaha bersama, khususnya bagi para pelaku UMKM di Flores Timur,” pungkas Doris Rihi. (*/rnc27)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com