Larantuka, RNC – Pemandangan mengharukan terlihat ketika empat anak almarhumah Antonia Siena Herin, bertemu dengan Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si, Jumat (2/9/2022). Pertemuan yang difasilitasi Dinas Sosial Flotim itu, mengundang keempat anak almarhumah untuk datang ke Kota Larantuka, sebagai wujud negara hadir dalam peristiwa tragis pembunuhan di Desa Lemanu, Kecamatan Solor Selatan, baru – baru ini.
Laporan yang diterima RakyatNTT.com, kepolosan dan keluguan keempat anak korban sangat terlihat ketika bersilaturahmi dengan penjabat bupati. Datang dari Desa Lemanu, membuat mereka seperti tidak percaya sedang berada di Kota Larantuka. Keempatnya dijemput langsung di rumah mereka, oleh petugas dari Dinas Sosial Flotim, Senin (30/8/2022). Ada pernyataan duka cita mendalam dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur, demi menghibur dan menghilangkan rasa trauma bagi keempat anak almarhumah. Termasuk ajakan agar keempatnya mau tinggal di Larantuka, sembari melanjutkan pendidikan.
Moment haru kembali hadir manakala pertemuan itu akan berakhir. Putri pertama korban memegang tangan kanan Penjabat Bupati, Doris Rihi. Tangan Doris diletakkan ke dahinya, seolah – olah penuh harap. Sementara tangan kiri Doris dengan penuh rasa kebapaan merangkul anak almarhumah yang terlihat masih bocah. Sedangkan dua anak korban lainnya, berdiri persis di belakang kakak perempuannya, dan hanya bisa menatap moment haru tersebut.
Kadis Sosial Flores Timur, Anselmus Yohanes Marianto, S.Sos, saat dikonfirmasi media ini mengatakan, setelah bertemu Penjabat Bupati Flotim, keempat anak Antonia Siena Herin berkunjung ke susteran. “Setelah makan siang, Sr. Anas memberikan peneguhan kepada keempat anak itu. Mereka bahkan diajak tinggal di sana, dan mama suster siap menyembuhkan luka batin keempat itu, dengan cara mama suster punya. Tapi, anak-anak boleh pulang dulu untuk pikirkan. Mama suster dengan tangan terbuka siap menerima kapan saja,” ucap Anselmus menirukan perkataan Suster Anas.
Ia menambahkan, jika bersedia tinggal di susteran, Penjabat Bupati Flotim mengharapkan keempat anak korban mendapatkan pendampingan, baik dari segi psikis, rohani dan pendidikan. Apalagi, Suster Anas kata Anselmus, bersedia menerima dan membiayai pendidikan mereka. “Tapi semuanya itu bergantung pada keputusan keluarga,” kata Anselmus.
Sementara dari laporan Kadis Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Flores Timur, Sri Ardi Rahaju, S.Sos, M.AP, diketahui keempat anak almahrumah berinisial EEK (18), SMA Kelas XI, NHAD (12) SD Kelas VI, RMK (11) SD Kelas IV, dan RKLK (10) SD Kelas III. Informasi lain yang diperoleh media ini menyebutkan, hasil pertemuan keluarga memutuskan keempat anak korban akan diasuh om kandungnya, yaitu Yohanes Herin, yang tinggal di Desa Lemanu, Kecamatan Solor Selatan. “Anak pertama almarhumah, yatu Elisabet Kolin, akan mendapatkan beasiswa dari Dinas PKO Provinsi NTT, atas koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT,” kata Sri dalam laporannya.
Dihubungi terpisah, Sabtu (3/9/2022), Kades Lemanu, Sabinus Mubera Kolin mengatakan, untuk sementara belum ada kepastian terkait keberadaan keempat anak korban melanjutkan sekolah dimana, dan tinggal dengan siapa. “Itu keempat anak yang menentukan pilihan,” ujar Sabinus. (rnc27)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com