Gelombang Tinggi di NTT Lebih dari 4 Meter, BMKG Imbau Warga Waspada

Daerah, Headline, Sumbadibaca 390 kali

Bandung, RNC – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi gelombang tinggi di perairan Pulau Jawa hingga Sumba (NTT) beberapa hari ke depan.

BMKG juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan bermata pencaharian di pesisir dan pelabuhan untuk meningkatkan kewaspadaan akan terkena dampak gelombang tinggi tersebut.

BACA JUGA: Pantau Banjir, Wabup TTS Rela Tidur di Atas Mobil Dinas

“Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana “Rob” dan gelombang tinggi terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti Pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Semarang, Demak, hingga pantura Jawa Timur,” kata Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).

Dia mengatakan, setelah terdampak limpasan banjir pesisir (Rob) pada awal Juni lalu, potensi “Rob” diperkirakan akan kembali berulang khususnya untuk Pesisir Utara Jawa dan Pesisir Selatan Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Lebih lanjut, potensi tersebut disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan baru (spring tide) pada tanggal 21 Juni mendatang.

Selain dari faktor astronomis tersebut, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa dan lebih dari 4,0 meter di Samudera Indonesia selatan Pulau Jawa hingga Sumba.

Kemudian, ditambah dengan embusan angin Timuran (musim kemarau) yang kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot (46 Km/Jam) yang ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut. Untuk perairan Sukabumi-Cianjur, perairan Garut-Pangandaran memiliki kecepatan sampai 20 knot, sedangkan samudera selatan Hindia Jawa Barat hingga 25 knot.

BACA JUGA: IDI Sebut Belum Ada Bukti Ilmiah jika Corona tak Bertahan Lama di Cuaca Panas

“Saat ini, pemantauan satelit Altimetri untuk tinggi muka air laut di Perairan Indonesia umumnya bernilai positif yaitu berada di atas tinggi muka laut rata-rata (mean sea level, MSL),” katanya.

Potensi rob dan gelombang tinggi tersebut diperkirakan akan berlangsung mulai 19 -21 Juni mendatang dan setelahnya memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin.

(detikcom/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *