Kupang, RNC – JDL (56), mantan anggota DPRD Kabupaten Kupang nyaris kehilangan semua giginya. Ia menjadi korban praktik dokter gigi gadungan AHH alias Anton (35), warga Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Informasi yang diperoleh wartawan menyebutkan kalau awalnya korban JDL yang juga warga RT 01/RW 01, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang berkeinginan tanam gigi palsu.
Korban hendak memasang 10 gigi palsu, sehingga pelaku pun menawarkan jasanya. Ia mengaku sering membuka praktik di Kabupaten TTU dan Kota Kupang.
Pada 21 Mei 2021, pelaku Anton datang ke kediaman korban di RT 01/RW 01, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang untuk memasang gigi palsu dan menambal gigi yang berlubang. Ada 10 gigi palsu yang dipasang pelaku ke korban.
Bermodalkan alat perekat gigi seperti serbuk akrilik dan liquit serta peralatan katel, kaca mulut dan pinset, pelaku Anton mulai memasang gigi palsu untuk korban.
Namun anehnya, pelaku mencampur dengan jari tangan serbuk akrilik dan liquit yang diakui sebagai perekat dan menggosok gusi korban dengan tangan kosong.
Bukannya mendapatkan gigi palsu yang diidamkan, korban JDL justru mengalami hal fatal. Ia mengalami gusi bengkak dan infeksi serta kerusakan pada gusi dan mulut. Ia juga mengalami luka di sekitar mulut. Korban pun merasa kalau pelaku adalah dokter gigi gadungan alias palsu.
Korban kemudian melapor ke polisi di Polres Kupang Kota. Anehnya, korban masih tergiur dengan praktik dokter gigi gadungan itu. Padahal anaknya juga seorang dokter.
Tidak Punya Izin Praktik
Dilansir dari digtara.com, Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manasye Jaha, SH yang dikonfirmasi Kamis (23/9/2021) membenarkan kejadian ini. Polisi sudah mengamankan pelaku.
“Kita jemput pelaku di rumahnya di Desa Bijeli Noemuti, Kabupaten TTU pekan lalu,” tandasnya.
Dari hasil pemeriksaan terungkap kalau pelaku pernah sekolah perawat gigi dan merupakan lulusan Diploma III teknik gigi. :Pelaku praktik dokter gigi tanpa izin tanpa dilengkapi surat tanda registrasi (STR) perawat/dokter gigi,” tandas Kasat Reskrim.
Seharusnya, pemasangan dan perawatan gigi harus dilakukan dokter atau perawat yang memiliki izin dan keahlian. “Pelaku mengaku sebagai dokter gigi yang beroperasi di Kota Kupang dan Kabupaten TTU,” tandas Kasat Reskrim Polres Kupang Kota.
Korban sendiri mengaku merasakan nyeri dan pendarahan pasca ditangani pelaku. Pelaku pun ditahan di sel Polres Kupang Kota hingga 20 hari ke depan sambil menunggu proses hukum lebih lanjut.
“Saat ini sudah pemberkasan oleh penyidik unit tindak pidana tertentu (Tipiter) Sat Reskrim Polres Kupang Kota,” tambahnya.
Pelaku diduga melanggar pasal 78 jo 73 ayat (2) undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran.
“Pelaku kita tahan sejak pekan lalu,” ujar Kasat.
Korban JDL yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Sabu Raijua juga sudah diperiksa polisi terkait laporannya. (*/dig/rnc)