Jakarta, RNC – Satgas COVID-19 mengungkapkan kasus virus Corona di Indonesia mengalami kenaikan dalam 3 pekan terakhir. Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyarankan pemerintah memperketat lagi aturan pemakaian masker.
“Ini menunjukkan bahwa situasi pandemi masih dinamis. Tidak hanya di Indonesia, status pandemi secara global masih dinamis, bahkan di Amerika masih tinggi, di negara lain juga,” kata Rahmad Handoyo saat dihubungi, Kamis (9/6/2022) seperti dilansir detikcom.
“Berkaca dari negara lain, sekali lagi saya tandaskan, pandemi ini masih dinamis, belum stabil, sewaktu-waktu potensi kenaikan juga ada,” imbuhnya.
Rahmad mengatakan secara keseluruhan pandemi Covid-19 di Indonesia relatif terkendali. Namun adanya kenaikan ini dianggap menjadi peringatan bagi pemerintah agar tidak lengah.
“Pada dasarnya, secara keseluruhan pandemi kita saat ini sudah cukup relatif terkendali. Namun ingat, dengan kenaikan yang 20 sampai 40 persen di beberapa daerah, itu juga perlu menjadi warning buat kita bersama untuk jangan lengah, tetap waspada, sehingga kita tidak kecolongan lagi,” tuturnya.
Anggota DPR dapil Jawa Tengah V itu mengatakan saat ini protokol kesehatan, terutama penggunaan masker perlu kembali diintensifkan. Sebab, menurutnya, tidak wajibnya masker di ruang terbuka bukan berarti masyarakat bebas.
“Meskipun dibuka, penyesuaian, Presiden mengizinkan untuk tidak wajib, namun saya kasih catatan, tidak wajib masker di ruang publik itu bukan berarti bebas tidak bermasker, itu yang harus diluruskan,”
“Bahwa tidak wajib itu menjadi sukarela bahwa yang bermasker bagus, yang tidak juga tidak apa-apa, dengan catatan harus bagi yang berisiko tinggi tetap menggunakan,” kata Rahmad.
Diketahui, Satgas COVID-19 mengungkapkan kenaikan kasus virus Corona selama tiga pekan terakhir. Satgas pun mewaspadai kenaikan kasus ini.
“Menjadi perhatian bahwa terdapat kenaikan pada tren kasus positif selama tiga minggu terakhir, dan kasus aktif selama 4 hari terakhir. Dilihat pada grafik kasus positif mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022, dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan,” ucap juru bicara COVID-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers, Rabu (8/6/2022).
“Kemudian pada kasus aktif terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif tanggal 2 Juni 2022, yaitu 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian,” katanya.
Wiku menyebut angka itu menjadi penting untuk diwaspadai. Wiku menambahkan bahwa Indonesia berhasil mempertahankan kasus tetap stabil dalam beberapa bulan terakhir. (*/dtc/rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com