Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang secara resmi melaunching 2 program baru saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-136 Kota Kupang dan Hari Jadi ke-26 sebagai Daerah Otonom, Senin (25/4/2022).
Dua program baru yang diluncurkan tersebut, yakni Simpanan Pelajar (SimPel) dan Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR). Pada kesempatan itu, Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore (Jeriko)menyerahkan secara simbolis buku tabungan Bank NTT ke sejumlah pelajar TK/PAUD, SD dan SMP.
Selanjutnya, Wali Kota Jeriko bersama unsur Forkompimda menyerahkan secara simbolis bantuan Kredit Merdeka melalui program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR) kepada 5 pelaku UMKM.
Kepada RakyatNTT.com, Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Kupang, Muhammad Khairil menyampaikan 2 program tersebut digagas oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Kupang. Program-program tersebut dipastikan mulai dijalankan usai dilaunching.
Terkait program Simpel, menurutnya, program ini bertujuan memberikan edukasi dan budaya menabung bagi pelajar dari tingkat TK/PAUD, SD hingga SMP. Siswa hanya diwajibkan menyisihkan uang jajan untuk dimasukkan dalam rekening tabungan milik pelajar.
“Jadi mereka menabungnya ke gurunya dan nanti dari pihak bank ke sekolah dan ambil dan diprint bukunya dan kemudian kembalikan buku tabungan anak-anak,” jelasnya.
Khusus program Simpel ditargetkan sebanyak 2.600 pelajar. Namun apabila melebihi target, pihak bank tetap menerimanya.
Sedangkan untuk program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR), kata Muhammad, bertujuan membantu modal usaha kepada pelaku UMKM di Kota Kupang. Targetnya sebanyak 136 orang. Syaratnya adalah memiliki identitas kependudukan Kota Kupang dan mempunyai usaha.
Plafon dana yang akan dibantu oleh Bank NTT mencapai Rp 10.000.000 per orang disesuaikan hasil verifikasi dan validasi oleh bank. Ia berharap program ini bisa mengatasi salah satu persoalan rentenir di Kota Kupang.
Muhammad mengimbau para pelaku UMKM untuk mendaftar sebagai peserta melalui pemerintah tingkat kelurahan atau kecamatan. Bisa juga melalui OPD binaan seperti Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Untuk mendaftar sebagai peserta bisa melalui Bank NTT atau bisa melalui kelurahan. Kita juga sudah menyampaikan form ke teman-teman camat dan lurah untuk bisa menjaring pelaku UKM,” pungkasnya. (rnc04)
