Jakarta, RNC – Tak hanya berdampak buruk, pandemi Covid-19 juga memberi hal positif. Menteri BUMN Erick Thohir, menjelasakan sebagian besar milestone ketahanan kesehatan telah terakselerasi dan terwujud tahun 2020.
Di lingkungan Kementerian BUMN, akselerasi itu terlihat dalam program jangka pendek berupa pembentukan holding farmasi dan rumah sakit. “Untuk jangka menengah, kita tingkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan untuk vaksin dan produksi obat obatan domestik,” tutur Erick dalam sambutan Webinar Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, Kamis (25/3/2021).
Lebih jauh lagi, Erick menjelaskan pihaknya juga menyiapkan program jangka panjang bagi ketahanan kesehatan. Kementerian BUMN menyiapkan holding farmasi dan rumah sakit milik negara yang berskala global untuk fokus pada tindakan preventif kesehatan.
“Ada empat tujuan strategis dari ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional,” ujar Erick. Keempat tujuan itu adalah menyediakan layanan kesehatan berkualitas, meningkatkan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta mewujudkan integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.
Saat ini, program kesehatan dan kemandirian kesehatan telah menjadi program prioritas pemerintah. Bukan hanya saat pandemi, sejak awal periode pemerintahan, Kememterian BUMN langsung menjalankan tugas ganda meningkatkan peran ekonomi dan sosial di bidang ketahanan kesehatan, pangan, dan energi.
BACA JUGA: Data Covid-19 26 Maret: 415 Pasien Sembuh, 25 Positif, 2 Meninggal
Lebih lanjut Erick menjelaskan khusus terkait pandemi, ekosistem BUMN sangat serius melayani masyarakat. Rumah sakit BUMN yang tersebar di 18 provinsi menyediakan bed khusus Covid-19. Selain itu, pihaknya juga menyediakan 19 laboratorium uji swab dan membuat standardisasi terapi kesembuhan Covid-19.
Dari sisi pencegahan, ekosistem BUMN juga terjun dalam menjalankan program vaksinasi. Selain mendorong ketersediaan, pihaknya juga terus berikhtiar untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi melalui dua jalur, yakni pembentukan sentra vaksinasi, program vaksin gotong-royong, dan program kemandirian vaksin.
Sentra Vaksinasi Bersama, rencananya akan didirikan di lima kota, yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung dan Tangerang. Melalui program ini diharapkan di tiap-tiap titik bisa divaksinasi 5.000 orang per hari.
Sedangkan vaksin gotong royong, kata dia, dijalankan dengan membuka kesempatan bagi perusahaan swasta untuk terlibat. Melalui Kadin, kalangan swasta bisa menggelar vaksinasi gratis untuk karyawan dan keluarganya. Ditargetkan, program ini bisa menjalankan vaksinasi untuk 10,1 juta orang. “Diharapkan target herd immunity di Indonesia dapat segera tercapai,” tutur dia.
Untuk mewujudkan kemandirian vaksin, kata dia, Biofarma telah menyiapkan kapasitas produksi 250 juta dosis per tahun. Dengan hadirnya vaksin merah putih ini, menurut dia, Indonesia tidak lagi bergantung pada vaksin impor. (*/rnc)