Kuliah Umum Ilmu Komunikasi, Unwira Hadirkan Pater Fritz Meko

Kota Kupangdibaca 143 kali

Kupang, RNC – Mahasiswa-mahasiswi Semester IV Program Studi Ilmu Komunikasi Unwira, baru-baru ini kedatangan tamu spesial, yaitu Pater Goldefrikus Meko, SVD, MA atau akrab disapa Pater Fritz Meko. Ia menyampaikan kuliah umum tentang komunikasi persuasif, Jumat (9/6/2023).

Dalam paparan materinya, Pater Fritz Meko membahas tentang komunikasi persuasif. Menurutnya, komunikasi merupakan usaha menyampaikan pesan, informasi, pikiran, gagasan, dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang lain. Sedangkan komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan komunikator.

Pater Fritz mengatakan, komunikasi adalah sebuah kereta dalam sistem, jika kereta tidak memiliki sistem, maka kereta tidak akan berfungsi/bekerja dengan baik.

Dalam materinya, Pater Fritz menjelaskan masyarakat Indonesia saat ini minim sekali dalam hal membaca. Faktor utama yang mempengaruhi mereka adalah kurangnya habitualisasi dari kecil. Habitualisasi adalah proses yang menjadikan suatu perilaku menjadi kebiasaan atau biasa seseorang. “Kalau membaca terus menerus akan mempengaruhi kita, yang membuat kita mengalami Scriptomesia. Scriptomesia adalah hukum batin yang menyimpan semua hal yang dibaca. Suatu saat ingatan ini akan keluar dan membantu kita jika menulis atau berbicara tentang suatu hal yang secara tidak langsung telah kita baca sebelumnya. Scriptomesia tentunya berhubungan erat dengan habitualisasi,” jelas Pater Fritz Meko.

Ia juga mengatakan untuk membangun habitualisasi yang baik, seseorang harus bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan baik, serta menanamkan minat membaca dari sekarang untuk menjadi pribadi yang produktif.

Lebih lanjut, menurutnya, seseorang di zaman sekarang tidak cukup hanya dengan mengandalkan mindset (daya pikir/pola pikir), tetapi juga harus memiliki heartset (daya timbang) untuk mengontrol diri serta skillset (daya praxis) berupa keterampilan dalam diri. Jika berfokus pada ketiga aspek ini dari sekarang, maka akan sangat membantu di masa depan nanti.

Sebelum mengakhiri perkuliahan, Pater Fritz memperkenalkan buku yang ia tulis berjudul “Realitas hidup dan warnanya”. Buku ini diberikannya kepada 3 mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab.

Pater Fritz mengatakan dirinya sangat bahagia karena kembali mengajar di kampus ini. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pater Yosep Riang selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah mengundangnya untuk mengajar serta mengajak mahasiswa untuk menjadi pribadi yang produktif dan lebih baik. (*/rnc)

Editor: Semy Rudyard H. Balukh

Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment