Kupang, RNC – Dalam rangka meningkatkan keterampilan mahasiswa IAKN Kupang tentang cara menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), maka dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran terhadap Anak Berkebutuhan Khusus(ABK) di Sekolah Luar Bisa Kota Raja, Sabtu (1/4/2023).
Kegiatan ini diikuti 35 orang mahasiswa prodi PAK semester VI dan 2 orang dosen pendamping mata kuliah Pendidikan Inklusif yaitu Nofriana Baun, M.Pd.K dan Adriana I.S. Sole, M.Pd.K. Hadir juga Hendrik Taedini, S.Pd selaku guru SLB Kota Raja.
Kepala SLB Kota Raja, Ediardus Wahon. S.Pd, MM menyambut baik para mahasiswa IAKN Kupang. Pada kesempatan itu, ia mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pencerahan kepada mahasiswa tentang proses penanganan dan pendampingan anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa serta autis.
Kegiatan ini diawali dengan apel bersama pada pukul 07.15 Wita dan dilanjutkan dengan Sabtu Ceria di Aula SLB dan diakhiri dengan observasi pembelajaran di setiap kelas.
Para peserta didik di SLB Kota Raja terlihat antusias dalam mengikuti ibadah Sabtu Ceria. Salah seorang siswa, Susi, mengatakan ia sangat senang dengan kunjungan yang dilakukan oleh para mahasiswa IAKN Kupang. Ia berharap ke depannya masih ada kegiatan seperti ini.
Tak hanya peserta didik yang terlihat antusias, tapi mahasiswa yang melakukan observasi juga sangat senang dengan kegiatan ini. Siska Wake Lulu, mahasiswa observer anak autis, mengatakan dengan mengikuti kegiatan observasi hari ini ia belajar bahwa sekalipun memiliki keterbatasan tidak membuat patah semangat dalam meraih mimpi dan cita-cita. “Saya sangat bangga dan bersyukur karena dengan adanya kegiatan observasi ini kami sebagai mahasiswa diperlengkapi untuk memiliki keterampilan dalam mengelola kelas sebagai calon guru PAK agar kedepannya kami tidak kesulitan dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus,” katanya.
Observasi yang dilakukan di setiap kelas berdasarkan 5 kategori Anak Berkebutuhan Khusus ini membuka pemahaman mahasiswa tentang keterampilan yang harus dimiliki untuk menangani kelas melalui media, metode dan cara mengajar yang tepat untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus.
Dan diharapkan melalui kegiatan observasi dan belajar secara langsung maka mahasiswa tidak hanya paham teori mengenai anak-anak berkebutuhan khusus tetapi mereka dapat menerapakannya secara langsung melalui praktik dan bahkan kedepannya bila ada yang berniat untuk menjadi seorang pengajar PAK untuk Anak Berkebutuhan Khusus. (*/rnc)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com