Kurangi Sampah, Dinas LHK Latih Warga Bikin Pupuk Organik

Headline, Kota Kupangdibaca 241 kali

Kupang, RNC – Dalam rangka mengurangi sampah organik dan melestarikan lingkungan di Kota Kupang, Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Bokasih Tahap II tahun anggaran 2019, di Hotel Maya, Kelurahan Tode Kisar, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, hari ini, Selasa (31/7).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Walikota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH, serta dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang, Yeri S. Padji Kana, S.Sos, MM, narasumber yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang bersama Ary Pelokila dari Komunitas Geng Motor Imut, para Camat dan Lurah se-Kota Kupang serta para peserta pelatihan yang berjumlah 51 orang yang terdiri dari perwakilan tokoh masyarakat atau Karang Taruna di 51 Kelurahan se-Kota Kupang.

Ketua panitia kegiatan, Yulianus Willem Pally, SH, yang juga Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limba B3 pada Dinas LHK Kota Kupang mengatakan tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang cara pembuatan bokasi atau pupuk organik sesuai dengan standar atau tahapan pembuatan bokasi yang benar. Ini juga sebagai upaya dalam rangka pengurangan sampah organik yang ramah lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Metode pelatihan dilakukan melalui ceramah, diskusi dan tanya jawab serta praktik membuat pupuk bokasi.

Wali Kota Kupang dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini, karena bila dicermati secara seksama esensi dari kegiatan ini pada hakekatnya merupakan konkritisasi dari komitmen Pemerintah Kota Kupang dalam upaya menanggulangi masalah persampahan di Kota Kupang melalui pengelolaan sampah. “Kegiatan Pelatihan ini memiliki nilai yang sangat strategis dalam memaknai pengelolaan sampah di tengah dinamika dan perkembangan Kota Kupang dengan besarnya kompleksitas permasalahan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, masalah persampahan di Kota Kupang merupakan salah satu polemik utama yang terus menjadi perhatian dan pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk bagaimana berupaya mencari terobosan atau solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan tersebut. “Sebab diketahui bersama, masalah sampah merupakan masalah perkotaan yang tidak habis-habisnya karena diproduksi secara terus menerus oleh rumah tangga dan sektor-sektor jasa lainnya pada berbagai tempat dan lokasi,” ujarnya.

Salah satu upaya dalam mengatasi masalah sampah yaitu dengan mengelola sampah menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan, antara lain dengan mengelola sampah menjadi pupuk yang kemudian dapat dimanfaatkan kembali. Pembuatan pupuk bokasi menjadi strategis karena dapat dibuat dengan material dasar sampah rumah tangga yang tentunya diproduksi secara besar dalam wilayah Kota Kupang sehingga pelatihan pembuatan bokasih sangat penting jika dikelola secara baik.
Menurut wali kota, tidak hanya mengurangi produksi sampah rumah tangga tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas dalam penyediaan sampah yang murah dan mudah selama tersedianya bahan baku yaitu sampah rumah tangga.

Walikota Kupang itu juga berharap kegiatan pelatihan ini benar-benar dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dampaknya dapat terasa secara langsung oleh masyarakat dan memberi dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kota Kupang. (hms/rnc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *