Lintasi Medan Berat, Ibu Hamil dari Amfoang Meninggal di Jalan sebelum Tiba di RS

Kupang, RNC – Nyawa ibu muda, Ribka Bonlae (21), tak bisa diselamatkan. Ia menghembuskan napas dalam perjalanan menuju RSUD Naibonat, Kabupaten Kupang, Selasa (18/2/2025).

Ibu hamil dari Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang ini sudah dalam kondisi kritis saat hendak dibawa ke RSUD Naibonat menggunakan ambulance.

Sebelumnya, warga setempat menggotong korban menggunakan tandu sederhana menyeberangi tiga sungai besar berarus deras karena jembatan penghubung putus saat hujan beberapa waktu lalu.

Informasi ini dibenarkan Kepala UPTD Puskesmas Manubelon, Agnes Raro. Ia mengatakan korban diantar oleh keluarganya ke Puskemas pada Jumat (14/2/2025) lalu namun sudah dalam kondisi kritis.

Korban juga diketahui merupakan ODGJ. Pihak keluarga juga tidak pernah menginformasikan kondisi kehamilan korban kepada petugas.

“Saat mereka antar, pasien tidak mau berbicara dan tidak mau makan. Informasi dari pihak keluarga bahwa ada bebgkak di perut korban. Mendapati infomasi tersebut kami langsung berikan pelayanan kesehatan dan lakukan pemeriksaan. Dalam pemeriksaan air seni barulah kami mendapat ternyata korban dalam keadaan hamil. Selanjutnya menggunakan fetal doppler terdengar bunyi jantung bayi sangat jelas,” ungkap Agnes.

Lebih lanjut, kata Agnes, melihat kondisi korban makin kritis pada hari itu juga, pihaknya berupaya untuk langsung rujuk ke Kupang karena minimnya fasilitas di Puskesmas. Namun keluarga korban keberatan. Selain itu, saat bersamaan sungai Kapsali dan Termanu juga masih banjir. Airnya masih deras dan dalam.

“Dengan berbagai upaya edukasi dan akhirnya hari ini pihak keluarga mau (pasien) dirujuk. Namun sayangnya dalam perjalanan di sekitar wilayah Pariti, korban meninggal dunia,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Desa Manubelon, Antonius Takh yang dikonfirmasi mengakui korban meninggal karena telat dibawa ke Puskesmas oleh pihak keluarga. “Sebelumnya korban mendapatkan pelayanan medis di Puskesmas Manubelon sejak Jumat kemarin,” kata Antonius.

Iklan kopi juwara scaled
Ads

Ia juga mengakui warganya itu memang mengalami ganguan kejiwaan dan pernah dirawat di RSJ Naimata, Kupang.

Ia juga mengakui mendapatkan informasi resmi dari Puskesmas Manubelon bahwa warganya itu dalam keadaan hamil. “Kita sudah berusaha menyeberangkan melewati tiga sungai besar, namun korban tidak selamat,” pungkas Anton. (*/rnc)

Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *