Kupang, RNC – Pemerintah Kota Kupang memberi perhatian serius terhadap upaya pemulihan ekonomi di Kota Kupang di tengah pandemi covid-19 yang masih mengancam. Sejumlah kebijakan dibuat dan sejumlah besar dana dialokasikan untuk upaya tersebut.
Hal ini dijelaskan Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore,M.M.,M.H., saat menjadi narasumber dalam webinar leader talk melalui video conference dengan tema “Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi” yang diselenggarakan oleh Inews Kupang, Kamis (10/9/2020).
BACA JUGA: Di Kota Kupang, Aparat Temukan Banyak Warga Tak Pakai Masker
Wali Kota mengatakan saat ini selain fokus pada penanganan covid-19 dari segi kesehatan, Pemerintah Kota Kupang juga sedang berupaya sungguh-sungguh untuk memulihkan ekonomi warga yang terganggu selama beberapa bulan terakhir akibat covid-19. Diakuinya di tahun 2020 ini Pemkot Kupang mempunyai target realisasi PAD Rp 200 miliar. Namun karena pandemi covid=19 dia pesimis target ini bisa tercapai. Karena itu fokus utama Pemkot Kupang saat ini menurutnya bukanlah mengejar PAD melainkan bagaimana mendukung warga dan para pelaku usaha kembali membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang. Untuk itu, sejumlah kebijakan dikeluarkan oleh Pemkot Kupang guna mempermudah para pelaku usaha, seperti penghapusan atau pemotongan pajak dan retribusi, serta proses izin yang lebih mudah dan cepat.
Tak hanya kemudahan dan keringanan bagi para pelaku UMKM, Pemkot Kupang juga saat ini tengah menggagas sebuah program inovatif berupa pelatihan bagi 5.000 pemuda Kota Kupang. Lewat pelatihan yang dilakukan secara daring itu diharapkan akan lahir start up-start up baru di Kota Kupang yang mampu mendatangkan keuntungan ekonomi dengan memanfaatkan keunggulan teknologi terbaru.
Wali Kota memastikan upaya-upaya peningkatan ekonomi tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku. Mengingat Kota Kupang saat ini belum sepenuhnya aman dari covid-19 dan jumlah pasien terkonfirmasi positif yang terus bertambah beberapa hari terakhir ini.
Upaya untuk memulihkan ekonomi juga tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTT. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi NTT, Ir. Semuel Rebo yang juga menjadi narasumber dalam webinar tersebut memaparkan sejak diberlakukannya masa new normal pada 15 Juli 2020 lalu, yang ditandai dengan dibukanya kembali sejumlah destinasi wisata andalan di NTT, Pemprov NTT ingin mendorong warga untuk terus berproduksi supaya ekonomi bisa kembali pulih. Selain membuka kembali destinasi wisata, upaya lain yang dilakukan Pemprov NTT untuk pemulihan ekonomi adalah merancang program padat karya di berbagai sektor seperti pertanian dan perikanan. Upaya lainnya adalah menyalurkan skema kredit bagi para pelaku usaha serta mengajukan pinjaman dari pihak swasta senilai Rp 1,5 triliun untuk membiayai berbagai program termasuk sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
(*/PKP/ans/jms/nis/rnc)