Mbay, RNC – Pasien probable covid-19 berinisial MBV (53) tahun, yang merupakan anggota Satgas Covid-19 Kabupaten Nagekeo meninggal dunia Sabtu (16/1/2021), sekira pukul 12.10 Wita di Ruang Isolasi RSD Aeramo. Ia didiagnosa gagal napas.
Namun, sebagaimana diidentifikasi dalam Buku Pedoman Penanggulangan Covid-19, karena almarhum masuk rumah sakit disertai gejala sesak napas, maka disebut masuk kategori probable dan harus dilakukan penanganan sesuai protokol covid-19.
Jenazah almarhum dimakamkan pukul 18.00 Wita sesuai protokol covid-19 yang berlokasi di Aloleseng, RT 22, Lingkungan Kajulaki, Kelurahan Mbay I, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
BACA JUGA: Hasil Swab Belum Keluar, 1 Pasien di RSD Aeramo Meninggal Dunia
Juru Bicara Satgas Covid-19 Nagekeo, Silvester Teda Sada menjelaskan almarhum adalah pasien dengan kasus probable. Belum terkonfirmasi positif covid-19.
“Swab sudah diambil Jumat (15/1/2021) kemarin dan hari ini dikirim ke Kupang bersama swab lainnya untuk dilakukan pemeriksaan PCR untuk menentukan diagnosa yang tepat. Kita tetap menunggu hasil pemeriksaan PCR-nya untuk menyatakan beliau meninggal terkonfirmasi covid-19 atau bukan,” kata Silvester.
Menurut Silvester, almarhum MBV dikenal sangat giat dalam Tim Satgas Bidang Penanggulangan Bencana termasuk Covid-19. Ia bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo sebagai pembantu bendahara.
“Kebetulan almarhum bisa mengendarai mobil, maka tugas lainnya adalah membawa mobil BPBD. Sekitar Maret-April 2020, awal-awal kasus covid merebak di NTT, almarhum beberapa kali mengantar langsung sampel swab ke Bandara Ende maupun Maumere untuk selanjutnya dikirim dengan jasa pesawat ke Kupang,” urai Silvester.
Almarhum juga sering dipercayai tim satgas untuk berkomunikasi langsung dengan pihak provinsi terkait kesiapan maskapai penerbangan dan jasa helikopter BPBD untuk mengantar sampel swab asal Nagekeo.
BACA JUGA: 1 Pasien Reaktif Rapid Antigen di RSUD Ende Meninggal Dunia
Almarhum terakhir bertugas pada Kamis (7/1/2021) lalu ketika tim BPBD, PUPR, BLUD SSPAM bersama DPRD turun melakukan survei lapangan terkait longsoran jalan pada ruas jalan Olakile Nagerawe, Kecamatam Boawae.
Almarhum tidak sampai ke lokasi survei. Ia hanya di depan kantor Lurah Olakile lalu minta pulang bersama rekannya karena kurang enak badan. Sejak Jumat (8/1/2021), ia sudah tidak lagi berkantor karena sakit. Ada surat keterangan dokter pada 11 Januari menyebut ia mengalami demam typhoid.
“Kita semua berharap sambil berdoa, almarhum meninggal karena sakit bawaan, dan benar-benar bukan Covid. Semoga almarhum MBV, salah satu pegiat penting Satgas Covid-19 Kabupaten Nagekeo beristirahat dalam damai dan keluarga yang ditinggalkan mendapat penghiburan dan doa-doa,” kata Silvester. (rnc15)