oleh: Robert Kadang
Ajakan Gubernur NTT, Melkianus Lakalena, “Ayo Bangun NTT” disambut positif Fransiscus Go. Pengusaha asal Kefamenanu yang sukses berkiprah di ibukota Jakarta itu, mengatakan, spirit yang dilecutkan gubernur Melki Lakalena harus disupport semua kalangan. Membangun Nusa Tenggara Timur dari berbagai aspek, bukan hanya tanggung jawab pemerintah NTT, tapi diperlukan kontribusi nyata semua elemen masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Fransiscus Go kepada RakyatNTT.com, Senin (14/4), melalui layanan WhatsApp-nya. “NTT tidak kekurangan talenta, tapi perlu ekosistem yang memadai. Dengan pendampingan, promosi masif, dan kolaborasi, produk lokal, kita bisa bersaing di tingkat global,” ujar Frans Go.
Dikatakannya, perlu sinergi antara pemerintah, pelaku usaha muda, dan stakeholder lainnya, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung produk lokal bertaraf internasional. Direktur Yayasan Felix Maria Go ini lalu menawarkan sebuah konsep dari aspek ekonomi, demi menggelorakan wacana “Ayo Bangun NTT”.
Misalnya, pembangunan ekonomi kreatif yang fokus pada pemuda dan produk lokal. Karena itu, kata Frans Go, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “Misalnya, pendampingan dan kapasitas SDM. Saya menyarankan agar pemerintah daerah menyediakan program pendampingan teknis bagi UMKM muda, khususnya di bidang pengemasan, digital marketing, dan standarisasi produk. Lalu akses pemasaran dan promosi global untuk produk khas NTT seperti tenun ikat, cenderamata, dan oleh-oleh lokal, harus dipromosikan secara masif melalui platform digital dan event internasional. Karenanya, saya berharap ada kolaborasi lintas sektor antara BUMN, swasta, dan komunitas untuk membuka akses permodalan dan infrastruktur. Contohnya, sinergi dukungan Telkom dalam konektivitas digital, atau BNI dalam inklusi keuangan bisa diadopsi untuk UMKM kreatif,” tandas CEO GMT Property itu.
Ajakan konkret lainnya yang ditawarkan Frans Go yakni, pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur harus memperluas program pelatihan berbasis teknologi dan kurasi produk unggulan. Sedang di sisi lain, pemuda memanfaatkan peluang seperti urban farming dan e-commerce untuk produk kreatif. “Berikutnya, pihak investor membuka pasar ekspor dengan sertifikasi internasional untuk tenun dan kerajinan NTT. Saya contohkan, gelaran International Golo Mori Jazz 2025 yang menyertakan bazar UMKM, sebagai langkah strategis memamerkan produk lokal ke kancah global. Melibatkan pelaku UMKM NTT mengikuti ajang pameran internasional JITEX2024. Ini salah satu bukti nyata,” imbuh Frans Go.
Pihaknya sendiri, melalui Yayasan Felix Maria Go, telah meluncurkan sejumlah program dalam upaya menunjang ekonomi kreatif para kawula, dan juga usaha pelaku UMKM dalam program “Bedah UMKM” ala Fransiscus Go. “Syukur bisa mendukung melalui Yayasan Felix Maria Go & Fransiscus Go Bedah UMKM. Semangat kolaborasi untuk masa depan lebih baik! Kalau anak muda diberi kesempatan, wadah, dan dukungan, mereka bisa mengubah hal kecil jadi sesuatu yang luar biasa. ‘Takuju Market’ buktinya! Di dunia bisnis yang terus berubah, sekadar bertahan tidak cukup. Perusahaan yang ingin tetap relevan, harus terus berinovasi, baik dalam produk, layanan, maupun cara berpikir,” sebut Frans Go.
Owner “Nara Kupu” Jogya itu menandaskan, bisnis yang sukses jangka panjang adalah bisnis yang: adaptif –cepat menyesuaikan diri dengan perubahan. Kreatif –selalu mencari solusi baru, dan berani mencoba –tidak takut mengambil langkah berbeda. “Kalau bisnismu ingin tetap unggul, tanyakan pada diri sendiri: apa inovasi yang bisa aku lakukan hari ini? Kami sendiri sudah memulainya dengan menginisiasi ikon Komoy, untuk memperkenalkan lebih kuat NTT ke dunia lewat kreatifitas yang sudah dimulai oleh Komoy.id,” pungkas Frans Go. (*)