Kupang, RNC – Bank NTT ikut terlibat dalam pengendalian inflasi di Nusa Tenggara Timur. Kabar gembira bagi para petani karena mereka bisa mendapat kredit modal usaha bahkan disiapkan pasar untuk menyuplai hasil tani.
“Sebagai bank pembangunan daerah tentu kita harus proaktif dan bisa berkontribusi untuk membantu pemerintah untuk kendalikan inflasi,” kata Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat diwawancarai RakyatNTT.com, Selasa (28/3/2023).
Ia menjelaskan, saat ini melalui program perkreditan lunak seperti Kredit Merdeka, Bank NTT menciptakan Aplikasi Be Pung Petani. Untuk menindaklajuti keterlibatan Bank NTT dalam menekan inflasi, maka perhatian diberikan untuk petani hortikultura seperti sayur, cabai dan tomat agar bisa membantu ketersediaan komoditi.
“Kita lakukan dengan green house kepada petani lombok, sayur, tomat. Jadi ketika musim tidak hujan pun dia bisa. Jadi kalau sampai tersebar nanti di NTT, maka tentu ini bisa memberikan penguatan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada aplikasi “Be Pung Petani” juga memberikan ruang pemasaran bagi para petani mamar seperti kopra, asam, kemiri dan biji mete. Saat ini sudah ada kerja sama Bank NTT dengan PT Talasi di Sumba Barat Daya yang berkomitmen untuk mengambil hasil alam.
Alex menyampaikan program kredit tersebut sedang dipersiapkan Bank NTT yang berkolaborasi dengan Dinas Pertanian NTT. Kredit diberikan juga pada kategori lunak dengan syarat yang sama seperti Kredit Merdeka. “Nah dengan sudah diinput di situ (Apliaasi Be Pung Petani) maka sebenarnya sudah menjadi pasar komoditi di situ dan bisa dilihat oleh PT Talasi,” pungkasnya. (rnc04)
Dapatkan update informasi setiap hari dari RakyatNTT.com dengan mendownload Apps https://rakyatntt.com