Oelamasi, RNC – Kerusakan jembatan Nunpisa yang membentang di ruas jalan Pariti-Sulamu-Amfoang sejak ahun 2023 lalu menghambat akses transportasi masyarakat setempat. Hingga kini jembatan ini belum diperbaiki oleh pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten.
Pantauan RakyatNTT.com belum lama ini, akses jalan menuju jembatan tersebut ditutup oleh warga Desa Oelatimo, Kecamatan Kupang Timur. Karena jembatan tersebut belum diperbaiki, untuk bepergian warga menggunakan jalan alternatif yang dibuat pemerintah. Namun mereka terpaksa harus melintas sungai Batu Merah. Pada saat hujan deras, transportasi harus tersendat lantaran banjir.
Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Mesakh Mbura kepada media ini mengatakan sudah dua tahun masyarakat mengalami kesulitan akibat rusaknya jembatan. Sebagian besar mobilisasi hasil pertanian harus terhenti ketika musim hujan akibat banjir.
“Ini kendala umum pada akses transportasi atau mobilisasi hasil tani maupun barang, bahkan di sektor kesehatan ketika ibu melahirkan yang perlu dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit di Oelamasi akan mengalami kendala dan ini sudah terjadi dalam dua tahun terakhir,” ungkapnya.
Ia pun berharap Pemerintah Provinsi NTT tidak membiarkan jembatan tersebut terbengkalai. Pasalnya, hal ini menyulitkan masyarakat untuk mengakses jalur utara Timor di Kabupaten Kupang.
Politisi Partai Perindo ini menuntut Pemerintah Provinsi NTT dan Pemkab Kupang untuk memberikan perhatian serius. Walaupun jalur tersebut berstatus jalan provinsi, namun kenyataannya sudah 2 tahun tak diperbaiki. Oleh karena itu, sudah saatnya Pemkab Kupang memberikan perhatian dengan menggelontorkan anggaran untuk memperbaiki jembatan tersebut pada tahun 2025 ini.
“Jembatan Nunpisa di Oelatimo sudah berulang tahun yang kedua tahun ini, tetapi pemerintah masih rasa nyaman, padahal rakyat pengguna ruas jalan Sulamu dan Amfoang ada susah. Saya mendorong agar pemerintah proaktif bangun jembatan ini,” ungkapnya.
Selain jembatan yang belum diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi NTT itu, ada juga masalah lainnya, yakni dampak dari luapan sungai Batu Merah yang sering terjadi. Pemukiman warga Desa Oelatimo sering terdampak banjir dari sungai tersebut. “Ini juga harus menjadi perhatian. Normalisasi sungai harus dilakukan,” pungkasnya. (rnc04)
Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Group RakyatNTT.com