Kupang, RNC – Jumlah kasus covid-19 di NTT sudah menembus angka 6.000 kasus. Tepatnya 6.147 kasus yang tersebar di 22 kabupaten/kota.
Angka ini cukup mengkhawatirkan lantaran masih terus menanjak. Laju pertumbuhannya cukup tinggi, khususnya di Kota Kupang beberapa minggu terakhir.
Terkait ini, Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT, Ir. Mohammad Ansor yang membidangi kesehatan, kepada RakyatNTT.com, Jumat (5/2/2021) mengimbau petugas fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) dan laboratorium-laboratorium di seluruh NTT yang melakukan pengambilan sampel swab antigen dan PCR agar petugasnya dapat mengganti sarung tangan. Tidak boleh satu sarung tangan digunakan untuk beberapa orang karena dikhawatirkan jika ada yang positif maka dapat menularkan kepada orang lain.
BACA JUGA: Data Covid-19 NTT 5 Februari: 5 Pasien Meninggal, 164 Positif, 147 Sembuh
“Jika pada faskes dan Lab dari instansi pemerintah diharapkan Dinas Kesehatan NTT dan kabupaten/kota dapat mengalokasikan bantuan sarung tangan melalui refocusing anggaran dalam BTT,” kata Ansor.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD NTT ini mengatakan hal ini sangat sepele tapi mudah untuk penularan lewat sarung tangan yang tidak diganti-ganti. Solusi lainnya, jika keterbatasan sarung tangan, maka petugas medis tidak boleh bersentuhan dengan orang yang mau di-swab. “Saya mengimbau masyarakat NTT agar memastikan betul kondisi ini pada saat pengambilan sampel swab, baik itu swab antigen maupun PCR,” kata Ansor.
Untuk diketahui, hingga Jumat (5/2/2021) hari ini di NTT terdapat 6.147 kasus. Dari jumlah itu, 3.181 orang sembuh, 157 orang meninggal dan masih ada 2.809 pasien positif yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun karantina mandiri. (rnc)