Jakarta, RNC – Anggota DPR RI asal NTT, Edward Tannur dipercaya memimpin delegasi Parlemen Indonesia dalam pertemuan dengan Duta Besar Republic of Korea (ROK), Senin (8/2/2021) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia, Yang Mulia Park Tae Sung, karena berkesempatan meluangkan waktu untuk menggelar pertemuan dengan kami, Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) antara Parlemen Indonesia (DPR) dengan Parlemen Korea (Kuk Hoe) periode 2019-2024,” kata Edward Tannur membuka pembicaraan.
Edward juga menyampaikan GKSB mengucapkan selamat atas penunjukkan Park Tae Sung sebagai Duta Besar ROK untuk Indonesia yang ke-19. “GKSB percaya di bawah kepemimpinan Yang Mulia hubungan persahabatan dan kerja sama Indonesia-ROK termasuk dengan parlemen akan semakin berkembang,” katanya.
BACA JUGA: PPKM Mikro: Dilarang Berkerumun Lebih dari 3 Orang, Keluar Malam Maksimal Jam 20.00
GKSB menilai pertemuan hari ini menunjukkan nilai strategis hubungan bilateral antara Parlemen Indonesia dengan ROK khususnya dengan Parlemen ROK dalam kerangka menjaga dan memajukan hubungan diplomatik dan kerja sama Indonesia-ROK di ragam sektor terutama ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Edward Tannur dari Fraksi PKB, Effendy Sianipar dari Fraksi PDIP dan Desy Ratnasari dari Fraksi PAN. Dalam rilis yang diterima RakyatNTT.com, GKSB berpendapat bahwa peran diplomasi parlemen (parliamentary diplomacy) sangat strategis dalam mendukung kemajuan hubungan bilateral antardua negara, terlebih di negara yang peran parlemennya sangat menentukan arah kebijakan pemerintah melalui fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan. Oleh sebab itu, Parlemen Indonesia juga memiliki fungsi diplomasi.
Pada prinsipnya, Parlemen Indonesia melalui GKSB berkomitmen penuh mendukung menjaga dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama Indonesia-ROK pada semua sektor seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan dan sektor lainnya. Kami mendorong peningkatan hubungan antarpemerintah, antarpelaku bisnis, dan tentu saja antarparlemen serta antarmasyarakat.
Terkait kerjasama antarparlemen, Parlemen Indonesia seperti periode sebelumnya telah membentuk GKSB (parliamentary friendship) dengan Parlemen ROK (Kuk Hoe)periode 2019-2024. Parlemen ROK adalah bagian dari 102 grup persahabatan parlemen yang resmi dibentuk pada 27 Februari 2020. GKSB tersebut diharapkan berkontribusi menjaga dan meningkatkan persahabatan dan kerjasama Indonesia-ROK, termasuk mendorong untuk segera menyepakati berbagai komitmen yang saling menguntungkanyang disepakati Indonesia-ROK terutama antarpemerintah dan antarbisnis.
GKSB juga berkomitmen mendukung persahabatan dan kerja sama antara Parlemen Indonesia dengan Parlemen ROK di berbagai forum parlemen yaitu:Inter-Parliamentary Union (IPU), Asian Parliamentary Assembly (APA), Meeting of Speakers of Eurasian Parliaments (MSEAP), dan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) dan forum-forum parlemen lainnya. Untuk diketahui, Parlemen Indonesia, ROK, dan Rusia ditunjuk sebagai penyelenggara bersama pertemuan MSEAP tahun ini.
BACA JUGA: Survei IndexPolitica: Prabowo Dibuntuti Anies, AHY Lampaui Ganjar
Dijelaskan juga penguatan hubungan bilateral sangat penting dalam rangka penguatan kerja sama multilateral khususnya dalam upaya menangani dampak pandemi Covid-19. Dalam kaitan tersebut, GKSB mengapresiasi kerja sama RI-ROK terkait penyediaan kelengkapan kesehatan (APD), pengembangan vaksin corona antara Genexine dengan Kalbe Farma, pengembangan tiga jenis perawatan COVID-19, dan kesepakatan pengaturan Travel CorridorArrangement (TCA) yang mengizinkan perjalanan kunjungan bisnis yang penting dan kunjungan resmi sejak 17 Agustus 2020.
GKSB menilai bahwa ke depan kedua pemerintah (Indonesia-ROK) diharapkan mempertimbangkan perluasan pemberlakuan TCA terutama untuk mempermudah people-to-people contact sebagai fondasi hubungan yang intensif antara Indonesia-ROK.
GKSB juga mendorong ROK memberikan fasilitas bebas visa bagi WNI yang berkunjung ke Korea sebagaimana Indonesia telah memberikan fasilitas serupa kepada warga negara ROK yang berkunjung ke Indonesia (asas resiprokal). (*/rnc)