Hari Media Sosial: Medsos Bikin Masyarakat Ketergantungan

Teknologidibaca 599 kali

Jakarta, RNC – Peringatan hari media sosial di Indonesia dicetuskan setiap tanggal 10 Juni. Pengusaha pemilik Frontier Consulting Group, Handi Irawan D, merupakan orang pertama yang mencetuskan hari media sosial di Indonesia pada 5 tahun silam, atau tepatnya 10 Juni 2015.

Media sosial sendiri merupakan alternatif media yang dapat digunakan masyarakat untuk memberikan dan mencari informasi. Bahkan, masyarakat kini lebih ketergantungan dengan mesia sosial ketimbang media mainstream dalam mencari informasi.

BACA JUGA: Facebook Mulai Blokir Iklan Politik Jelang Pemilu AS

“Sosial media kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam konsumsi informasi publik bahkan sudah bisa dikatakan menggantikan media mainstream,” kata Pengamat Media Sosial, Eddy Yansen kepada Okezone, Rabu (10/6/2020).

Perkembangan media sosial sendiri disebut lahir pada era 2000an. Dimana, banyak masyarakat yang mulai menggunakan media sosial lebih dari untuk kehidupan pribadinya. Banyak orang yang mulai menggunakan media sosial untuk berpolitik.

Penggunaan media sosial untuk berkampanye mulai terlihat ketika Pemilu di Amerika Serikat pada tahun 2008. Dimana, saat itu Barrack Obama memenangkan kontestasi pemilu dan menjadi Presiden di Amerika Serikat. Eddy Yansen menyebut bahwa media sosial sangat berpengaruh dalam kemenangan Barrack Obama.

“Kalau awal berdirinya (media sosial), masing-masing perusahaan saya rasa bisa di googling. Namun, kalau kejadian pentingnya adalah 2006-2007. Dimana Obama memanfaatkan medsos memenangkan pemilu,” bebernya.

Hingga kini, penggunaan medsos dalam berpolitik makin massif. Eddy mengambil contoh penggunaan media sosial sebagai komunikasi publik yang digunakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Eddy menyebut Donald Trump lebih sering menggunakan media sosial ketimbang konferensi pers dalam melakukan komunikasi publik.

“Hal paling unik menurut saya adalah melihat bagaimana media sosial Twitter dan Instagram yang kini sering sekali digunakan Presiden AS – Donald Trump, dalam komunikasi publik. Dibandingkan konferensi pers resmi, dimana sering kali beliau menuding media-media yang kritis sebagai Fake News,” ucapnya.

“Artinya, media sosial sudah sangat menggantikan mainstream media,” imbuh Eddy.

Eddy berpendangan keberhasilan penggunaan medsos di Amerika berpengaruh pada perkembangan medsos di Indonesia. “Itulah awalnya dimana medsos masuk sebagai media utama di dunia, termasuk di indonesia,” terangnya.

Berdasarkan hasil analisis Eddy, media sosial yang paling banyak digunakan untuk komunikasi publik yakni, Twitter. Ia menilai, jenis sosial media selain Twitter seperti Instagram, Facebook, ataupun Tiktok, lebih kepada media social networking.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *