Jakarta, RNC – Kementerian Perhubungan melakukan penandatangan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Komodo. Konsorsium Cinta Airport Flores (CAF) yang terdiri dari Cardig Aero Service dan Changi Airports International akan mengelola bandara di Labuan Bajo ini.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pada bulan Juni, bandara ini akan mendapatkan status internasional. Awalnya status tersebut mau diberikan di tahun 2021.
“Kami rencanakan memberikan status internasional 2021 tapi saya dijadwal Pak Tama (Menparekraf) kalau bisa lebih cepat. Bulan Juni kami nyatakan Bandara Komodo jadi international airport,” ungkap Budi Karya di Ruang Maritim Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).
Budi Karya mengatakan saat ini landas pacu (runway) bandara Komodo sedang diperpanjang sehingga bisa mendukung penerbangan internasional. “Kemenhub akan melakukan perpanjangan runway bandara sehingga perwakilan dari Changi bisa siap terbangkan ke Changi pada Juni,” sebut Budi Karya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio berharap lebih banyak wisatawan asing masuk ke Labuan Bajo lewat bandara ini. Terlebih lagi Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi wisata prioritas.
“Ini adalah momen penting bagi Labuan Bajo karena ini akan dapatkan wisatawan mancanegara lebih banyak. Ini adalah hal penting untuk kemajuan Labuan Bajo,” kata Wishnutama.
Baca juga: Bandara Komodo Akan Dikelola Changi, Kemenhub Kebut Pembangunan
Pemerintah diketahui telah menetapkan konsorsium CAF yang terdiri dari PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd sebagai pemenang pengembangan proyek Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Konsorsium ini akan melakukan investasi sebesar Rp 1,23 triliun dengan biaya operasional Rp 5,7 triliun selama 25 tahun atau sampai 2044. (ara/ara/detik.com/rnc)