Para Aktivis Serahkan Dokumen Kasus Bansos Sabu Raijua ke KPK dan Kejagung

Headline, Hukrim, Sabu, Trending Topicdibaca 2,357 kali

Jakarta, RNC – Para aktivis dari Aliansi Peduli Keadilan yang terdiri dari BEM Nusantara NTT, DKI Jakarta dan Ikatan Keluarga Besar Sabu Raijua Jakarta melakukan aksi demonstrasi di Gedung Merah Putih KPK dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Senin (2/9/2024). Aksi itu dalam rangka meminta KPK dan Kejagung menindaklanjuti kasus dugaan korupsi bantuan sosial Kabupaten Sabu Raijua.

Aktivis Hemax Herewila kepada media ini mengatakan pihaknya telah menyerahkan sejumlah dokumen terkait kasus dugaan korupsi Bansos Kabupaten Sabu Raijua kepada KPK dan Kejagung. Walaupun masih ada kekurangan beberapa dokumen, namun ia menyatakan siap melengkapinya.

“Kami diterima dengan baik oleh KPK dan Kejagung. Pertama di KPK, kami disambut baik dan kami telah menyerahkan dokumen terkait kasus bansos dan tuntutan aliansi, kasus ini akan diselidiki lebih dalam dan setelah kami diskusi dengan pihak KPK, masih ada beberapa dokumen yang mesti kami serahkan ke KPK. Oleh karena itu, kami akan cari bukti kuat yang dimaksud agar diserahkan ke KPK untuk ditindaklanjuti,” kata Hemax.

Di KPK, kata Hemax, mereka menyerahkan tuntutan yang isinya mendesak KPK agar lakukan supervisi terhadap aparat hukum di NTT agar kasus bansos ini bisa ditindaklanjuti. Selain itu, meminta KPK segera memanggil dan memeriksa Bupati Sabu Raijua 2011-2016 terkait dugaan korupsi bansos Sabu Raijua tahun anggaran 2013-2015 senilai Rp35 miliar.

“Kami juga meminta KPK RI agar segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus ini dan dituntaskan,” katanya.

Hal yang sama juga dilakukan di gedung Kejaksaan Agung. Usai berorasi, mereka menyerahkan tuntutan kepada Kejagung. Para aktivis diterima oleh Kasi Dik dan akan langsung berkoordinasi dengan Pidsus untuk ditindaklanjuti. “Dokumen terkait telah kami serahkan dan tentunya aliansi akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,” ujar Hemax.

Baca Juga:  Massa Membludak saat Daftar, Krisman Riwu Kore Minta Tetap Tenang dan Jaga Persaudaraan

Ia juga mengatakan aksi ini baru pertama kali dilakukan di Kejagung dan KPK. Aksi lanjutkan akan dilakukan apabila tidak ada perkembangan. “Dan tentu kami akan turunkan massa yang lebih banyak,” tegas Hemax.

Menurutnya, aksi ini dilakukan lantaran merasa resah karena sudah hampir 7 tahun kasus ini ditangani Kejati NTT, namun tak ada titik terang. Tak pelak, masyarakat pun bertanya-tanya sampai kapan kasus ini di-peties-kan dan siapa sebetulnya dalang di balik kasus ini. (rnc)

Ikuti berita terkini dan terlengkap di WhatsApp Channel RakyatNTT.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *