Kupang, RNC – Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) S. K. Lerik Kota Kupang terus berbenah menjadi rumah sakit modern. Saat ini rumah sakit kebanggaan masyarakat Kota Kupang ini sudah mempunyai 20 dokter spesialis. Plus sejumlah peralatan medis yang canggih.
Kamis (1/8) pagi dua gedung baru milik RSUD S. K. Lerik diresmikan oleh Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore. Dua gedung ini dibangun dengan menghabiskan anggaran mencapai Rp 56 miliar. Ditambah dengan sejumlah alat kesehatan senilai Rp 16 miliar lebih.
Ketua Komite Medik RSUD S. K. Lerik yang juga dokter spesialis anestesiologi, dr. Ronald Melvianno, Sp.An kepada media ini menjelaskan RSUD S. K. Lerik terus melengkapi peralatan medisnya. Hal ini untuk mendukung pelayanan yang paripurna.
Beberapa peralatan yang dimiliki RSUD S. K. Lerik, sebut dr. Ronald, yakni ventilator atau alat bantu pernapasan. Ventilator milik RSUD S. K. Lerik merupakan spek tertinggi di NTT. Harganya mencapai Rp 1,1 miliar. Saat ini tersedia lima unit. Ditambah dua unit yang sudah ada sebelumnya. “Ini spek tertinggi. Alat yang sama dipakai Bu Ani (Yudhoyono, Red) saat berobat di Singapura,” kata dr. Ronald.
Selain itu, untuk Poli Mata, RSUD S. K. Lerik mempunyai alat operasi katarak yang bernama Phaco. Ini alat operasi mata tanpa menggunakan pisau. Selain itu, untuk laboratorium, RSUD S. K. Lerik juga melayani imunologi untuk pemeriksaan fungsi tiroid. Rumah sakit ini juga sudah mempunyai kamar operasi berstandar internasional. Tiga unit kamar operasi ini ditempatkan di gedung baru yang diresmikan hari ini.
Selain itu, kata dr. Ronald, RSUD S. K. Lerik mempunyai autopulse yakni alat pijat jantung otomatis. Dengan menggunakan alat ini, maka memacu jantung tidak lagi secara manual atau menggunakan tenaga manusia. Alat ini bekerja dengan sendirinya. Dengan demikian kecepatan dan kedalaman tekanan bersifat konstan. “Kita punya tiga unit. Dua sudah ready, satu masih dalam proses,” kata dr. Ronald.
RSUD ini juga sudah memiliki alat kejut jantung otomatis (AED). Dengan alat ini, maka kejut jantung tidak lagi dilakukan manual. Tapi menggunakan alat dengan sistem digital. “Jadi alat ini bisa baca sendiri dan kejut sendiri. Ini sistem digital tapi sudah bisa pakai Bahasa Indonesia. Kita punya tiga unit,” ujarnya.
Untuk menunjang pelayanan yang maksimal dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih tersebut, RSUD S. K. Lerik membentuk Code Blue Team. Tim ini yang terdiri dari 15 orang sudah mengikuti ToT dan sebanyak 70 orang lainnya juga sudah mengikuti pelatihan. “Ini salah satu syarat untuk akreditasi. Dengan peralatan dan fasilitas yang lengkap pasien akan merasa nyaman,” kata dr. Ronald, spesialis anestesiologi lulusan Universitas Airlangga ini.
RSUD S. K. Lerik juga mempunyai dokter spesialis cukup lengkap. Lima besar dokter spesialis yang wajib dimiliki rumah sakit Tipe C, yakni spesialis bedah, spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis anestesi dan spesialis penyakit dalam, semuanya sudah dimiliki RSUD S. K. Lerik. Selain itu, rumah sakit ini juga sudah mempunyai spesialis rehab medik, syaraf, gizi klinik dan juga tiga orang dokter gigi. “Akan segera bergabung radiologi dan tahun depan THT. Kita juga pengen ada jantung, urologi dan ortopedi,” kata dr. Ronald.
Selain itu, salah satu mimpi RSUD S. K. Lerik adalah menjadi trauma center. Pasalnya, tingkat kecelakaan saat ini cukup tinggi. Termasuk menjadi stroke center. “Kita segera minta pemda siapkan CT Scan,” ujarnya.
Dengan peralatan yang canggih dan dokter spesialis yang lengkap, maka RSUD S. K. Lerik akan memberikan one stop service kepada masyarakat. “Kita mau jadi rumah sakit modern,” ujarnya.
Terkait pelayanan, dr. Ronald menjelaskan peningkatan pelayanan terus dilakukan. RSUD S. K. Lerik membuat Poli yang nyaman. Antreannya sama seperti di bank. Nomor antreannya terkoneksi ke semua poli menggunakan sistem digital. Selain itu, semua ruang rawat inap mulai dari kelas III sampai kelas I ber-AC dengan ruangan yang bersih dan nyaman.
RSUD S. K. Lerik ke depannya 100 persen menggunakan sistem digital dalam pelayanan
nya. Dimulai dari antrean di loket. Nantinya akan dibuat aplikasi khusus, sehingga pasien bisa mendaftar secara online. Hal ini akan memudahkan pasien. “Kita juga menggunakan SINRS sehingga semua pelayanan terkoneksi, mulai dari kamar operasi, ICU, laboratorium. Kita mau rumah sakit ini jadi rujukan,” kata dr. Ronald.
Ia juga berharap Pemerintah Kota Kupang terus mendukung anggaran untuk rumah sakit ini. Dengan demikian, tahun depan bisa melengkapi fasilitas untuk urologi, ortopedi dan X-ray mobile. Selain itu, menambah dokter spesialis agar RSUD S. K. Lerik bisa naik ke Tipe B. “Kita bersyukur Pak Wali punya jaringan yang luas, karena selalu dapat anggaran dari pusat. Tahun depan berharap dibangun lagi gedung untuk penyakit dalam, gedung operasi, gedung pediatri dan lain-lain,” jelas dr. Ronald.
Direktris RSUD S. K. Lerik, dr. Marsiana Halek mengatakan RSUD S. K. Lerik terus berbenah, mulai dari fasilitas gedung, peralatan, hingga pelayanan. Dan, saat ini RSUD ini sudah cukup representatif dan menjadi salah satu RSUD yang paling lengkap fasilitasnya. Karena sudah semakin lengkap, maka rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit rujukan dari 11 Puskesmas dan rumah sakit lainnya yang ada di Kota Kupang.
Ia juga berharap gedung yang akan dibangun nanti, yakni gedung rawat inap bisa menampung lebih bayak pasien, baik untuk pasien penyakit dalam, anak, maupun bedah. “Sekarang sudah ada dengan kapasitas 100 bed. Ke depan kita berharap bertambah sehingga daya tampungnya bertambah,” kata dr. Lily-sapaan karib dr. Marsiana. (*/rnc)